LRT Jabodetabek Siap Beroperasi, Tarif Jauh Dekat Hanya 12 Ribu

Sumber Foto: Radar Bogor

Warga Jabodebek patut berbangga dan diharap bisa menerima dengan adanya moda transportasi baru yaitu LRT. Dimana LRT ini akan mulai beroperasi untuk melayani rute Jabodebek. Selain itu juga LRT yang digadang - gadang akan menjadi transportasi modern yang nyaman juga murah dilengkapi dengan fasilitas yang keren dan nyaman bagi penumpangnya.

Kereta Light Rail Transit atau disebut dengan LRT, dengan rute Jabodebek akhirnya diangkat naik untuk pertama kalinya di pitstop Stasiun Harjamukti Cibubur, Minggu (13/10).

Sebanyak satu rangkaian atau trainset yang terdiri dari enam kereta sudah diangkat ke atas rel menggunakan Gantry Crane. Saat ini Pemerintah sudah menetapkan tarif LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) berada di kisaran harga Rp12 ribu saja dengan jarak jauh dekat.

Tarif itu dipatok untuk perjalanan dari Cibubur menuju Dukuh Atas yang akan memakan waktu selama 40 menit.

“Perkiraan tarif sebesar Rp12 ribu, sudah disubsidi pemerintha karena harga komersialnya sebesar 25.000,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Budi juga menyatakan, tarif Rp12 ribu ini mulai berlaku untuk semua jurusan. Dengan demikian, jarak jauh dekat akan tetap dibandrol dengan tarif yang sama. Meski begitu, tarif ini kata Budi belum final, jadi bisa saja ada perubahan nantinya.

Harga 12 ribu dirasakan sudah cukup untuk mewakili dari harga komersil, apabila perubahan harga mengalami penurunan ataukah kenaikan, maka tentu akan dikaji ulang berdasarkan dari masukan juga keputusan lainnya.

Walau demikian, pemerintah masih bisa melakukan perubahan tarif menyusul dengan adanya perkembangan dan juga masukan dari pemangku kepentingan. “Bisa ada perubahan, tapi sementara saat ini harga berpatokan dengan harga Rp12 ribu,” ucap Budi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan jika kereta yang dioperasikan dari Cibubur terdiri dari enam rangkaian atau gerbong saja. 

Luhut LRT menyebutkan Cawang-Cibubur memiliki teknologi yang lebih canggih dibandingkan MRT dan LRT yang ada di Palembang. Salah satu teknologi yang dimaksudnya adalah moving block.

Dengan teknologi ini, LRT bisa berhenti dalam keadaan darurat sehingga nantinya bisa dijalankan tanpa adanya seorang masinis. Sehingga tidak mengganggu operasional LRT apabila kondisi mengalami kendala atau hambatan lainnya.

Per gerbongnya mampu mengangkut 250 orang atau penumpang, sehingga kapasitasnya mencapai 1.500 penumpang dalam sekali angkut saja.

Namun, rute yang akan diujicobakan kelak per 18 Oktober sampai 18 November 2019 baru akan terbatas hanya sampai Cawang. Operasional penuh kereta sampai stasiun Dukuh Atas membutuhkan waktu sampai tahun 2021.

“Untuk uji coba kelak di Cibubur sampai ke Cawang dulu. 2021 baru akan dioperasikan semua (Cibubur-Dukuh Atas),” jelas Luhut.

Pengoperasian LRT dari Cibubur - Cawang dilatarbelakangi dengan realisasi pembebasan lahan yang sudah mencapai 85 persen saat ini.

Rute lain Cawang-Dukuh Atas dan Cawang-Bekasi Timur keduanya masih berada di kisaran 55,91 persen dan 53,84 persen per tanggal 3 Oktober 2019.

Sementara itu, rute LRT Cibubur-Bogor masih belum diproses karena masuk dalam tahap dua. Sehingga masih harus bersabar untuk menunggu perampungan pengerjaan LRT di berbagai rute.

Diharap dengan adanya rute ini warga di daerah Cibubur sekitarnya bisa merasakan kemudahan serta kenyamanan menggunakan LRT walau hanya sampai Cawang saja. Dan yang pasti penumpang tidak akan merasakan yang namanya macet lagi, polusi, dan sebagainya. Dan hal ini menjadi transportasi massal pertama yang ada di Jakarta, selain di kota Palembang.

0 Komentar