BMKG: Udara Bogor Lebih Dingin? Ternyata ini Penjelasannya


Bogor, 3 Agustus 2020 - Pada periode Juli-Agustus ini, beberapa wilayah merasakan udara yang sangat dingin jauh dari biasanya. Tak terkecuali daerah Bogor yang dibarengi dengan kencangnya hembusan angin membuat cuaca semakin tak biasa. 

Warga Bogor yang sebelumnya merasakan udara panas dan menjalani aktivitas hingga mudah berkeringat, saat ini seluruh wilayah harus merasakan dinginnya seperti di puncak atau bahkan lebih dingin. 

Hadi Saputra selaku Kasi Data dan Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Pos Bogor mengatakan, bahwa penyebab perubahan udara yang cukup drastis ini disebabkan oleh iklim Indonesia telah memasuki musim kemarau. Ia juga menyebutkan bahwa ketika siang hari udara panas seperti biasanya, tapi ketika malam hari dinginnya baru terasa. Hal ini disebabkan dengan adanya pelepasan energi pada malam hari yang tak terhalang awan. 

Sebagian besar orang memang sedikit heran bagaimana bisa hampir di semua wilayah termasuk Bogor bisa mengalami udara dingin secara bersamaan. Tapi sebenarnya hal ini sudah  biasa terjadi ketika memasuki masa perubahan iklim. Bahkan, terkadang beberapa wilayah ada yang embunnya hingga menjadi es. 

BMKG Memperkirakan Sepekan Terakhir dan ke Depan Cerah

Berdasar catatan dari BMKG, pada sepekan terakhir hingga ke depan cuaca Bogor akan lebih cerah. Tingkatan suhu terendahnya 18 derajat celcius, sedangkan suhu tertinggi mencapai 33 derajat celcius. Dengan begitu seluruh masyarakat bisa kembali menjalani aktivitasnya dengan normal.

Memang udara saat ini lebih dingin dibandingkan musim penghujan biasanya dimana titik terendah di Jawa Barat hingga 14 derajat celcius. Namun, tidak menutup kemungkinan jika Bogor akan berada pada titik udara seperti ini hingga bulan September mendatang. Jadi, tidak ada masalah serius soal perubahan iklim secara tiba-tiba yang dirasakan hampir semua wilayah ini.

BMKG juga mengatakan bahwa hal ini sudah biasa terjadi dan sesuai dengan catatan data dan informasi. Tidak lama lagi kondisi udara akan mulai membaik seperti sebelumnya dimana Bogor kembali dengan cuaca dan udaranya yang panas.Mungkin hanya perlu menunggu beberapa pekan lagi jika memang sesuai dengan perkiraan dari BMKG. 

Penyebab Siklus Udara di Bogor Lebih Dingin

Faktor utama penyebab perubahan udaranya yang seperti ini adalah angin monsun Australia yang bertiup dengan membawa udara yang kering dan dingin. Itulah mengapa siklus udara di daerah Bogor saat ini sangat dingin dibandingkan dengan biasanya. Kecepatan angin yang berhembus sekitar 05 sampai 30 meter kilometer setiap jamnya. Dimana berasal dari arah timur laut menuju ke tenggara.

Selain daerah Bogor, beberapa wilayah di Jawa Barat seperti Bandung juga berada di situasi yang sama. Ratanya cuaca dingin di beberapa wilayah memang jarang sekali terjadi, apalagi perubahannya cukup jauh dibandingkan biasanya. Bahkan, karena terlalu dingin, beberapa kali suasana di Bogor seolah dipenuhi dengan kabut.

Semua orang pasti menantikan udara yang normal agar bisa beraktivitas seperti biasanya. Karena, akan sedikit sulit jika orang yang biasa hidup di daerah panas harus adaptasi dengan udara dingin. Sebenarnya, untuk aktivitas di siang hari semua orang masih bisa merasakan panas seperti biasanya di luar ruangan. Tapi, jika malam hari tiba maka di luar maupun di dalam ruangan tetap sama dinginnya.  

Hal terpenting pada perubahan iklim adalah menjaga kesehatan agar tetap sehat dan menjaga stamina tubuh. Karena, biasanya pada perubahan udara tubuh mudah sakit seperti flu atau demam.

Editor: Shara Nurrahmi

0 Komentar