Harga Telur di Bogor Tembus Rp 32.000 Per Kilogram


Harga telur ayam di pasar tradisional di Kota Bogor naik sepekan terakhir. Awal Agustus, harga telur Rp 27.000 per kilogram dan saat ini mencapai Rp 32.000 per kilogram. Kenaikan disebabkan stok telur kurang, sementara permintaan banyak.

Berdasarkan pemantauan di pasar tradisional Pasar Bogor awal Agustus 2022 harga telur Rp 27.000 per kilogram dan dalam sepekan terakhir naik secara bertahap hingga mencapai Rp 32.000 per kilogram.

"(Sejak) tujuh hari yang lalu, belum lama banget baru seminggu. Sebelumnya Rp 27.000, sekarang Rp 32.000 per kg-nya," kata pedagang Agung, Kamis, (25/8/2022).

Dijelaskannya, sebenarnya untuk pengiriman barang atau stok ketersediaan telur ayam ini terbilang cukup aman. Hanya saja, stok untuk ke pasar saat ini terbatas karena diserap pemerintah untuk bantuan sosial.

"Kalau untuk pengiriman barang itu nggak sulit, kalau yang masalah naiknya itu karena stok dari peternak sedikit dan banyak telur dipergunakan untuk bantuan sosial dari pemerintah," ucap dia.

"Karena mereka (pemerintah) belinya langsung ke peternak, masalahnya gitu, dampaknya peternak bisa naikin harga, kan karena kebutuhan deras, jadi kaya gitu," sambungnya.

Direkrut Operasional (Dirops) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, Deni Ari Wibowo, mengatakan kenaikan telur karena produksi yang belum pulih, sementara permintaan cukup besar.

"Rata-rata harga telur di pasar tradisional di Kota Bogor Rp 32.000 per kilogram," kata Deni.

Menurutnya, kenaikan harga telur ayam ini terjadi lantaran produksi telur ayam setelah Covid-19 kondisinya belum pulih kembali. Sehingga, produksinya masih belum mencukupi dengan permintaan yang besar.

"Informasi yang didapat stok berkurang karena adanya permintaan yang meningkat. Ada informasi juga permintaan telur untuk bansos, sehingga stok telur kekurangan," ucapnya.

Soal tindak lanjut, diakui Deni, pihaknya belum bisa mengatasi persoalan kenaikan harga telur ayam ini. Karena perlu dana yang besar terkait stok telur yang harus disediakan. Untuk itu, Perumda PPJ Kota Bogor hanya bisa memonitor kondisi pasar, terkait ketersediaan stok di lapangan.

"Kita hanya memonitor kondisi di pasar saja untuk stok telur, masih aman apa tidak di lapangan," ujar Deni.

Diketahui, selain telur ayam, beberapa komoditi kebutuhan pokok juga mengalami kenaikan. Di antaranya, mie instan semula Rp 2.900 per bungkusnya, kini menjadi Rp 3.200 per bungkus.

Lalu, harga cabai rawit merah dan hijau semula dijual Rp 45.000 per kg-nya, kini naik menjadi Rp 50.000 per kg-nya.

Sumber: BeritaSatu.Com

0 Komentar