Acara "Pagelaran RRI Bogor Berbagi Untuk Semua" yang berlangsung di Panti Asuhan Al-Atiqiyah, Bogor, pada Senin (8/9/2025), sukses menciptakan suasana penuh kehangatan. Anak-anak panti asuhan menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dengan percaya diri. Dari musik, seni, hingga kasidah, semuanya tampil penuh semangat, membuat hadirin merasakan energi positif yang menular.
Momen pembuka pagelaran ini diisi penampilan seni kasidah dari para santri Panti Asuhan Al-Atiqiyah. Lantunan syair religius berpadu irama khas membuat suasana jadi lebih hidup. Penampilan ini bukan hanya hiburan, melainkan juga simbol keikhlasan serta semangat berbagi yang ingin diangkat dalam rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-80 RRI.
Pentas seni yang digelar tidak sekadar jadi tontonan, tetapi juga sarana ekspresi diri anak-anak panti. Mereka yang biasanya lebih akrab dengan rutinitas keseharian, kini bisa menunjukkan kepercayaan diri di atas panggung. Inilah bukti nyata bagaimana kegiatan sosial mampu memberi ruang positif bagi tumbuh kembang mereka.
Kebersamaan dan Suasana Hangat di Balik Pagelaran
Tidak hanya anak-anak panti, berbagai pihak turut berkontribusi dalam menyemarakkan acara. Kehadiran para undangan, relawan, serta masyarakat sekitar membuat nuansa semakin akrab. Acara ini benar-benar menekankan pentingnya kebersamaan, bukan sekadar seremonial. Apalagi RRI sendiri hadir dengan semangat “berbagi untuk semua” yang sangat relevan dengan kondisi sosial hari ini.
Selain penampilan seni, ada juga sesi interaktif yang membuat audiens larut dalam kegembiraan. Anak-anak diajak bercerita tentang mimpi serta cita-cita mereka. Jawaban sederhana tapi jujur dari mereka sukses menyentuh hati penonton. Beberapa hadirin bahkan mengaku terinspirasi oleh semangat polos dan tulus anak-anak itu.
Di sela acara, pihak RRI menyampaikan apresiasi atas antusiasme para santri. Mereka menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga bentuk nyata kepedulian sosial. "Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin terus mendekatkan diri kepada masyarakat," ujar salah satu perwakilan panitia.
Kegiatan semacam ini memang penting di tengah derasnya arus modernisasi. Di era digital, seringkali perhatian masyarakat terpecah oleh gawai dan media sosial. Namun lewat acara tatap muka seperti ini, kedekatan emosional bisa benar-benar terasa. Anak-anak merasa dihargai, sementara masyarakat mendapatkan pengalaman berharga tentang makna berbagi.
RRI dan Spirit Sosial yang Tak Pernah Padam
RRI sebagai lembaga penyiaran publik sudah berusia delapan dekade, namun kiprahnya tak pernah pudar. Acara peringatan HUT ke-80 ini menjadi momentum refleksi sekaligus pembuktian bahwa nilai kebersamaan masih dijunjung tinggi. Mengadakan kegiatan sosial di panti asuhan adalah cara sederhana namun penuh arti.
Banyak pihak menyambut positif inisiatif ini. Warga sekitar mengaku acara tersebut memberi warna berbeda bagi lingkungannya. Tidak hanya menampilkan hiburan, tetapi juga memperkuat rasa peduli. "Anak-anak panti bisa tersenyum, itu sudah cukup jadi kebahagiaan bersama," ungkap salah seorang warga yang turut hadir.
Pagelaran ini juga memperlihatkan bahwa seni bisa jadi medium untuk menyatukan berbagai kalangan. Lewat lantunan kasidah, nyanyian, dan penampilan sederhana, pesan solidaritas tersampaikan dengan indah. Bahkan bagi yang hadir, momen ini memberi kesadaran bahwa kebahagiaan seringkali lahir dari hal-hal sederhana.
Lebih dari sekadar peringatan, acara ini adalah wujud nyata sinergi antara lembaga publik dan masyarakat. RRI membuktikan bahwa keberadaannya tak hanya sebatas penyampai informasi, tetapi juga penggerak kegiatan sosial. Spirit ini diharapkan bisa terus diwariskan kepada generasi berikutnya agar makna kebersamaan tetap lestari.
Sementara itu, anak-anak panti terlihat sangat antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Senyum, tawa, dan tepuk tangan mereka seolah jadi bukti bahwa perhatian kecil bisa berdampak besar. Dari sinilah kita belajar bahwa berbagi kebahagiaan tak mengenal ukuran, melainkan ketulusan hati.
Ke depan, harapannya kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut. Tidak hanya sekali dalam setahun, tetapi lebih rutin sehingga manfaatnya makin terasa. Masyarakat tentu akan mendukung jika kegiatan positif ini menjadi agenda tetap, karena selain menghibur juga mampu mempererat solidaritas sosial.
Acara "Pagelaran RRI Bogor Berbagi Untuk Semua" akhirnya ditutup dengan doa bersama. Momen ini menjadi simbol harapan agar semangat kebersamaan, kepedulian, dan kehangatan tidak berhenti di satu kesempatan saja. Dari Bogor, pesan berbagi untuk semua menggema, mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati selalu terasa ketika kita mau berbagi.
Dan begitulah, dari lantunan kasidah hingga tawa anak-anak, acara ini membuktikan satu hal sederhana: berbagi bukan soal jumlah, tapi soal hati. Karena pada akhirnya, kebahagiaan adalah panggung terbuka, tempat semua orang bisa menari dengan irama yang sama—irama kebersamaan.
0Komentar