Kisruh dualisme Kadin Kota Bogor yang sempat panjang dan melelahkan akhirnya menemui ujungnya. Dua kubu yang sebelumnya saling berseberangan kini sepakat berdamai demi menjaga kondusivitas Kota Bogor, sehingga berbagai agenda organisasi bisa kembali berjalan lempeng tanpa drama yang tak perlu.
Surat Berita Acara hasil pertemuan antara Ketua Kadin Maryati Dona Hasanah dengan Ketua Kadin Bagus Maulana Muhammad menjadi sinyal kuat bahwa proses perdamaian benar-benar terjadi. Dokumen itu beredar sejak Rabu (18/11/2025) sore dan langsung menyebar ke berbagai grup WhatsApp serta media sosial lain, bak kabar anyar yang ditunggu-tunggu banyak pihak.
Akhir Ketegangan Internal Kadin Kota Bogor
Dalam dokumen tersebut dijelaskan adanya rapat antara Bagus Maulana Muhammad dan Maryati Dona Hasanah, yang turut diketahui oleh Ketua Kadin Jabar Almer Faiq Rusydi di Graha Kadin Jabar. Pertemuan ini dianggap penting karena membuka ruang dialog yang selama ini terasa nyangkaruk dan sulit disatukan oleh kedua belah pihak.
Kesepakatan yang tercantum dalam surat memastikan bahwa Maryati Dona Hasanah menjadi Ketua Kadin Kota Bogor yang sah. Sementara itu, Bagus Maulana Muhammad dipercaya menduduki posisi Wakil Ketua Bidang Organisasi Kadin Kota Bogor. Keputusan ini dianggap cukup elegan karena mampu meredakan ketegangan tanpa menyingkirkan salah satu pihak.
Selain menetapkan posisi Dona dan Bagus dalam struktur kepengurusan, dokumen itu juga menekankan komitmen bersama untuk menghentikan segala aktivitas organisasi yang berpotensi menimbulkan perpecahan. Keduanya mendukung penuh kerja Tim Konsolidasi Kadin Jabar sebagai langkah memperkuat kolaborasi, bukan perselisihan yang melelahkan banyak pihak.
Kedua kubu sepakat bahwa permasalahan akan diselesaikan melalui musyawarah sebagai bentuk penghormatan terhadap mekanisme organisasi. Langkah ini dianggap lebih bijak dan mampu menjaga suasana tetap hade di lingkungan Kadin Kota Bogor, terutama setelah ketegangan yang berlangsung cukup lama.
Komitmen Baru, Arah Baru
Tidak hanya itu, Dona dan Bagus juga menyatakan kesiapannya mematuhi aturan dalam AD ART Kadin serta Peraturan Organisasi (PO) Kadin. Komitmen tersebut menjadi fondasi penting agar friksi lama tidak kembali muncul dan setiap langkah organisasi bisa berjalan sesuai koridor yang disepakati bersama.
Dengan lahirnya kesepakatan ini, dualisme yang sebelumnya memecah belah Kadin Kota Bogor dapat dinyatakan resmi berakhir. Kepemimpinan sah kini ditegaskan secara tertulis, disetujui bersama, dan ditandatangani oleh kedua pihak sehingga tidak menyisakan ruang bagi penafsiran ganda terkait legitimasi organisasi.
Hingga saat ini memang belum ada penjelasan resmi dari Kadin Jawa Barat. Namun, dokumen yang beredar sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa Kadin Kota Bogor kini berada dalam satu komando di bawah kepemimpinan Maryati Dona Hasanah. Banyak pihak menilai kondisi ini menjadi angin segar bagi dunia usaha di Kota Hujan.
Tidak hanya itu, dalam Musyawarah Provinsi Kadin Jabar yang menetapkan Almer Faiq Rusydi sebagai Ketua Kadin Jabar, Maryati Dona Hasanah hadir sebagai peserta resmi mewakili Kadin Kota Bogor. Kehadirannya memperkuat legitimasi dan memastikan bahwa organisasi tetap berada pada rel yang benar setelah badai dualisme mereda.
Sebagai penutup, kisah perdamaian ini menjadi bukti bahwa dialog yang jujur dan niat baik bisa meruntuhkan sekat perpecahan—ibarat hujan yang kembali menyegarkan Kota Bogor

0Komentar