TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
IPB University Resmikan Pusat Inkubator Bisnis Halal untuk Perkuat Ekosistem Inovasi ASEAN

IPB University Resmikan Pusat Inkubator Bisnis Halal untuk Perkuat Ekosistem Inovasi ASEAN

Daftar Isi
×


IPB University resmi meluncurkan Pusat Inkubator Bisnis Halal dengan dukungan pendanaan dari Asian Development Bank dan kolaborasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Langkah ini menjadi dorongan anyar bagi Kota Bogor yang terus menguatkan reputasinya sebagai pusat riset dan inovasi, bahkan di tingkat regional.

Transformasi Inovasi Halal di Bogor

Rektor IPB University Prof Arif Satria, yang juga menjabat Kepala BRIN, mengungkapkan bahwa pusat tersebut merupakan perwujudan mimpi lama kampus. Dalam keterangannya di Bogor, Rabu, ia menegaskan perjalanan panjang sejak 2018 hingga akhirnya gedung berdiri megah pada 2024–2025 setelah proses panjang dari proposal hingga groundbreaking.

“Gedung ini adalah mimpi sejak 2018. Mimpi itu kami susun menjadi proposal yang diajukan ke berbagai pihak. Pada 2021 proposal disetujui, dilanjutkan groundbreaking pada 2023, dan pembangunan pada 2024–2025 hingga akhirnya berdiri seperti sekarang," kata Prof Arif Satria. Penjelasan ini menggambarkan bagaimana visi itu tumbuh penuh ketekunan, atau dalam istilah Sunda, sakedik-sakedik jadi bukit.

Fasilitas baru tersebut diharapkan menjadi langkah awal IPB University untuk tampil sebagai pusat rujukan halal di tingkat ASEAN. Dengan kapabilitas teknologi dan jejaring luas, kampus berharap mampu menghadirkan inovasi yang tak hanya relevan, tetapi auch efektif bagi industri halal yang terus berkembang pesat secara global.

Menurut Prof Arif, gagasan pendirian pusat halal ini terinspirasi dari Chulalongkorn University di Thailand. Meski bukan negara mayoritas Muslim, Thailand mampu menghadirkan pusat halal yang mendorong UMKM dan industri menghasilkan produk halal berorientasi ekspor. IPB berharap jejak itu dapat diadaptasi dan ditingkatkan, hayu jadi model lebih progresif di Indonesia.

Peran Strategis STP IPB dalam Rantai Inovasi

Ia menyebut banyak perusahaan Indonesia justru memilih melakukan uji halal di Thailand. Kondisi itu menjadi pertanyaan besar bagi IPB yang sejak lama memiliki peran penting dalam sejarah sertifikasi halal tanah air. “Padahal, salah satu perintis lembaga sertifikasi halal di LPPOM MUI pada 1990-an adalah para Guru Besar IPB. Karena itu saya bertanya, mengapa perintisnya orang IPB, tetapi belum memiliki pusat halal terpadu? Gedung inilah jawabannya,” katanya.

Fasilitas yang berdiri di kawasan Science Techno Park (STP) IPB University, Kampus Taman Kencana, merupakan bagian dari program PRIME STeP. Program ini merupakan upaya memodernisasi pusat riset dan inovasi agar lebih efisien serta mampu menjawab kebutuhan industri halal masa kini dengan dukungan ADB dan Kemendiksti.

Prof Arif menegaskan bahwa peresmian gedung tersebut menjadi simbol terwujudnya mimpi panjang untuk menghadirkan pusat inovasi halal terpadu. Ia menyebut pembangunan fasilitas itu penuh perjuangan, termasuk koordinasi lintas sektor yang tidak sederhana, tetapi memberikan hasil yang sangat pisan strategis bagi perkembangan inovasi nasional.

Pusat Inkubator Bisnis Halal ini memiliki berbagai fungsi, mulai dari pengujian produk halal, pendampingan UMKM, riset halal, hingga pendampingan sertifikasi. Fokus risetnya meliputi pangan, kosmetik, material, serta biosains, memastikan bahwa pusat ini mampu menjawab dinamika kebutuhan industri halal modern secara komprehensif dan berkelanjutan.

Fasilitas tersebut juga dipersiapkan sebagai pusat pelatihan penyelia halal dan pelatihan sistem jaminan halal. Dengan demikian, keberadaannya bukan hanya membuka ruang riset, tetapi juga memperkuat ekosistem sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang halal, suatu elemen penting bagi keberlanjutan industri.

Prof Arif menambahkan bahwa STP IPB University kini menjadi model nasional yang sedang direplikasi di berbagai daerah melalui pengembangan Badan Riset dan Inovasi Daerah. Menurutnya, hadirnya pusat inovasi kuat akan mempercepat hilirisasi riset dan menghasilkan manfaat nyata, terutama bagi UMKM yang membutuhkan akses teknologi untuk bergerak lebih jauh.

“Jika pusat inovasi kuat, UMKM dapat memanfaatkan hasil riset untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan membuka pasar-pasar baru," katanya. Visi ini menandai tekad IPB untuk menjadikan pusat halal bukan sekadar gedung, tetapi mesin penggerak kemajuan industri halal nasional yang menghubungkan riset, pasar, dan inovasi secara berkelanjutan—sebuah langkah kreatif yang menjadi cerita unik penutup perjalanan panjang ini.

0Komentar