Bisnis Kerupuk Kulit Ikan Bogor
Kepekaan adalah salah satu hal penting
yang mutlak Anda perlukan ketika Anda tengah mencari ide usaha. Pasalnya
dari sini Anda bisa saja menemukan beberapa potensi, peluang-peluang
yang bisa Anda kembangkan bahkan untuk menjadi sebuah bisnis modal
kecil.
Itulah yang menjadi modal awal dari
seorang pemuda bernama Wildhan Mathlubi dengan bisnis modal kecilnya.
Nominal modal memang dia tak punya banyak, tetapi akalnya selalu mampu
menangkap tiap peluang dan menjadikannya ide brilian untuk bisnis. Dan
satu bisnis yang hingga kini sukses dia jalani adalah usaha kerupuk
kulit ikan.
Sebagai mahasiswa perikanan IPB, dia
cukup mengenal beragam karakter produk ikan dan jenis makanan yang bisa
dihasilkan dari beragam jenis ikan ini. Dan bermodal pengetahuannya dan
kedekatannya dengan fakultas perikanan, maka dia mencoba sebuah ide
bisnis yang dia telurkan dari banyaknya limbah ikan patin yang selama
ini hanya terbuang dari pabrik fillet ikan patin milik IPB.
Dia mengenal baik kualitas dari kulit
ikan patin yang liat tapi tipi situ. Sifatnya ini membuat kulit ikan
patin sangat cocok menjadi bahan baku kerupuk. Cukup dengan dibersihkan
dan direndam pada air kapur sirih, lantas di bumbu dan dan Anda jemur
atau Anda oven hingga kering. Lantas Anda goreng dengan minyak panas
yang banyak hingga terendam. Proses masak yang sederhana meyakinkan
Wildhan kalau usaha ini pasti bisa dia jalankan.
Akhirnya hanya dengan bermodal 250 ribu
pada tahun 2005, Wildhan memproduksi kerupuk ikan pertamanya. Modal 250
ribu ini dia gunakan untuk bahan baku dan bahan bakar. Semua peralatan
seperti kompor dan wajan sepenuhnya masih meminjam.
Produk kerupuk ikan ini dia kemas dalam
wadah kecil dengan harga 500 dan 1000 perbungkus dan dia titipkan pada
beberapa koperasi sekolah di kawasan Bogor. Untuk memikat pasar, Wildhan
membuat menyediakan sampel 4 bungkus untuk tiap koperasi di awal
usahanya ini, setidaknya bisa untuk memancing penjualan.
Dalam 1 minggu semua kerupuk ikan buatan
Wildhan edisi pertama ini habis dan dari sana secara kontinyu Wildhan
memproduksi kerupuk ikan patin. Setiap kilo kerupuk ikan berasal dari 5
kilo kulit ikan segar. Maka pada awal usahanya demi memproduksi kerupuk
ikan sebanyak 2 kilo, Wildhan harus bisa mendapatkan kulit ikan patin
sebanyak 10 kilo.
Karena lama-kelamaan permintaan terus
meningkat tetapi suplai kulit ikan patin segar tidak juga meningkat,
Wildhan mencoba menguji kulit ikan lain untuk produksi kerupuk ikan
alternatif. Dari sini Wildhan menemukan ide membuat kerupuk kulit dari
ikan kakap dan ikan tuna.
Kebetulan Wildhan menemukan produsen
ikan fillert tuna dan kakap yang siap memberinya suplai kulit ikan yang
sesuai standarnya. Biasanya untuk satu kilo kulit ikan segar dia
dapatkan dengan harag sekitar 2 ribuan.
Wildhan sendiri mengembangkan usahanya
semakin lembar, karena kini dia sudah mendaftarkan usahanya pada BPPOM
supaya lebih mudah masuk pasar yang lebih professional. Setelah
sertifikasi di tangan, Wildhan dengan mudah memasukkan produknya ini ke
berbagai toko souvenir di kisaran Bogor dan Bandung sampai Bekasi.
Selain itu sampai sekarang Wildhan juga
masih menjual kemasan kecil kerupuk ikan ini senilai Rp 1.000 dan Rp
2.000 untuk pasar sekolahan dan warung-warung. Sedang untuk kemasaran
250 gramnya Wildhan membandrol harga Rp 7.500.
Demi memenuhi kebutuhan produksi,
Wildhan sengaja menyewa rumah khusus yang bisa dia jadikan pabrik
produksi. Dia juga membuat sendiri oven untuk mengeringkan kulit ikan
ketika cuacan mendung. Ini demi mempertahankan target produksi. Wildhan
juga secara bertahap menggunakan keuntungannya sebagai modal pembelian
peralatan dapur.
Untuk membantu usahanya, Wildhan
merekruit 3 orang tenaga kerja yang bekerja sekaligus sebagai tenaga
produksi dan tenaga penjualan. Wildhan sengaja mencari tenaga kerja yang
sudah memiliki motor sehingga Wildhan hanya mengeluarkan biaya
tunjangan perawatan motor dan bensin saja.
Dan untuk saat ini Wildhan sampai harus
mencari kulit ikan ke luar Bogor seperti kawasan Jawa Tengah, Lampung
dan Jawa Tengah untuk bisa mendapatkan kulit ikan segar untuk bahan baku
kerupuk ikannya. Karena saat ini Wildhan membutuhkan setidaknya 40 kilo
kulit ikan tuna, 50 kilo kulit ikan patin segar dan 30 kilo kulit ikan
kakap untuk memenuhi target produksinya, 8 kilo kerupuk ikan tuna, 10
kilo kerupuk ikan patin dan 6 kilo kerupuk ikan kakap.
Dan berikut ini kami sertakan gambaran keuntungan dan permodalan yang dijalankan Wildhan dengan usaha kerupuk kulit ikannya.
Modal awal : Rp. 250.000,-
Biaya produksi perbulan
bahan baku kulit ikan : Rp. 5.600.000,-
Bumbu : Rp. 1.000.000,-
Minyak goreng : Rp. 800.000,-
Bahan bakar, listrik dan air : Rp. 1.100.000,-
kemasan : Rp. 520.000,-
bahan baku kulit ikan : Rp. 5.600.000,-
Bumbu : Rp. 1.000.000,-
Minyak goreng : Rp. 800.000,-
Bahan bakar, listrik dan air : Rp. 1.100.000,-
kemasan : Rp. 520.000,-
TOTAL Rp. 9. 020.000,-
Biaya Operasional
Penggajian 3 karyawan : Rp. 6.000.000,-
Biaya lain-lain : Rp. 400.000,-
Penggajian 3 karyawan : Rp. 6.000.000,-
Biaya lain-lain : Rp. 400.000,-
TOTAL Rp. 6.400.000,-
Asumsi Penjualan Rp. 20.600.000,-
Keuntungan bersih Rp. 5.180.000,-
Hasil yang memuaskan dari sebuah peluang
bisnis modal kecil. Cukup dengan modal 250 ribu dan kepekaan Wildhan
dalam menangkap peluang dan potensi. Anda juga tertarik membangun usaha
kecil-kecilan ini di rumah Anda?
0 Komentar