Banjir di Kabupaten Bogor Surut, tapi Penyakit Mulai Datang!

Banjir yang melanda Desa Wanaherang Kecamatan Gunungputri sejak Kamis (21/4/2016) mengancam warga terserang penyakit kulit akibat gatal-gatal. Pasalnya banjir yang terlihat kotor itu dipenuhi tercemari limbah.

Seperti yang terjadi di   beberapa pemukiman yang   berada tak jauh dari kawasan industri di wilayah Kecamatan Gunung putri, Kabupaten Bogor.

Ibnu Jamil (38), warga RT01/ 03 Perum Gardenia, Desa Wanaherang, mengaku mengalami gatal-gatal saat membersihkan rumahnya pasca banjir yang menggenai pemukimannya.

“Gatal-gatal mas. Maklum abis banjir gini kan. Apalagi pemukiman dekat dengan pabrik, air pasti tercampur limbah. ” ujarnya kepada Radar Bogor, Jumat (22/04/2016).

Walaupun khawatir dengan gangguan penyakit kulit yang dialaminya setiap terjadi banjir, Ia mengatakan memiliki cara sendiri untuk mengobati rasa gatal tersebut.

“Biasa saja, sih. Nanti juga kalo sudah di cuci terus pake sabun gatalnya langsung hilang, sudah biasa juga. Kan dari tahun ke tahun juga gini saja banjir,” ujar Ibnu.

Meskipun sebagian warga telah terbiasa dengan apa yang ia alami ketika musim hujan, namun ia berharap agar pemkab dapat membebaskan beberapa titik lokasi yang kerap menjadi langganan banjir dengan pengerjaan normaliasasi drainase secepatnya.

Serta menindak tegas perusahaan-perusahaan nakal yang dengan dan tanpa sengaja melakukan pencemaran limbah. Hal itu pun dibenarkan oleh  Mantri Desa Wanaherang,  Ikin.

Pria yang bekerja di Puskesmas Gunungputri itu mengatakan bahwa air bekas banjir kerap membawa kuman dan menyisakan gatal-gatal.

“Gatal-gatal kerap terjadi. Apalagi yang kulitnya sensitif. Terlebih jika airnya mengandung limbah,”tukasnya.

Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Bogor mengakibatkan aliran Sungai Cikeas mengalami peningkatan debit air, sehingga meluap dan merendam beberapa titik lokasi di kecamatan Gunungputri.

Seperti, Desa Wanaherang, Cikeas, Ciangsana dan Bojongkulur.