Anak Punk Meresahkan, Netizen Bogor Minta Bima Arya Bertindak

Aksi para anak punk di Bogor sudah mulai meresahkan para netizen di Bogor. Tak hanya mengamen dengan cara paksa, sejumlah oknum anak punk yang bertebaran di sejumlah lampu merah di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor juga sudah mulai nekad melakukan aksi penodongan di angkot.

Seperti yang diungkapkan pemilik akun Dilli Kusmanto di media sosial ‘‘terjadi penodongan kemarin siang sama teman saya tgl 27 mei 2016 diangkot 14 sukasari-bubulak. di EMPANG BOGOR, pelaku anak punk, kronologi diangkot hanya ada dua wanita dan kondisi ramai jam 2 siang. karena takut semua uang dikasih. saat ini sedang proses dilaporkan kepolisi. buat ibu dan anak remaja perempuan. harus waspada ya.”

Hal senada juga disampaikan pemilik akun Dini Lucky ”Minggu lalu di angkot 02 sukasari merdeka juga sama cuma saya, anak perempuan saya 8th dan ada 2 penumpang perempuan lain juga..Naik ngamen bau badan & miras trus minta duit, ke 2 ibu td ngasih bagian saya gak mau ngasih trus dia melotot sambil bilang Assalamualaikum, saya jawab salam bari saya polototan oge.. akhir na mereka turun bari ngomel, klo macem2 saya dah siap air cabe buat di semprotin ke mata nya!”

Para netizen di Bogor meminta Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk segera mengambil tindakan terhadap para anak punk yang meresahkan itu. ”Kuring sebagai warga bogor ngarasa teu nyaman” tulis pemilik akun Sonie Wolles.

Sedangkan pemilik akun Willy Ariwibowo mengatakan ”Bukan hanya d angkot tempat nongkrong pun d buat tdk nyaman contohnya sempur klo ngamen maksa gk ada uang mnta roko…kpda aparat satpol pp jngn cuma menindak pedagang kecil/kaki 5 saja ank punk d Bogor sudah meresahkan.”

”Belum ada kepdulian dan empati pemerintahn daerah kota dan kabupaten Bogor untuk memberikan rasa aman dan keamanan kepada masyarkatnya padàhal kelompok anak2 nakal ini sudah meresahkan… dan sangat miris melihat masyarakat bogor yang apatis terhadap permasalahan ini”, tulis pemilik akun Siska Annike

Sebagian besar netizen asal Bogor ini meminta Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor untuk mengambil tindakan yang tegas terhadap perilaku anak-anak punk tersebut. Pasalnya diduga anak-anak punk tersebut bukan berasal dari Bogor tapi dari luar Bogor.

(dea/pojokjabar)