Inilah Sosok Tidjan Pejuang Asal Bogor


Sudah banyak cerita kepahlawanan pejuang Bogor di zaman penjajahan. Mulai Kapten Muslihat, Mayor Oking hingga KH Abdullah Bin Nuh. Semuanya termasuk daftar tokoh pahlawan lokal yang paling diingat masyarakat Bogor.

Namun, ada satu pahlawan yang luput, dialah Tidjan, pemuda Sunda yang gigih dan berani melawan Nederlandsch Indie Civil Administratie atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda di era 1945- 1949.

Tidak banyak yang tahu kalau dalam lima tahun perjuangannya, Tidjan baru diakui sebagai veteran pejuang pada 2007. Sejatinya, kisah Tidjan sudah diangkat ke layar lebar pada 2016 dengan judul Lasjkar Di Tapal Batas.

Line produce Muhammad Chalili menuturkan, film ini dibuat untuk memberikan edukasi kepada warga, khususnya para pelajar.

“Begitu sedih ketika melihat realita para pelajar di Kota Bogor yang masih sering tawuran. Kita coba bandingkan dengan masa perjuangan Tidjan saat melawan penjajah dulu,” terangnya.

Ia menyebut, film ini memiliki karakter masa perjuangan dan edukasi yang tinggi. Bahkan, untuk memaksimalkan pembuatan film ini, ia dan kru lainnya membutuhkan waktu hampir dua tahun.

Casting pemeran pun dilakukan di lima kota, yaitu Cianjur, Sukabumi, Bandung, Bogor, dan Banten.
“Latar belakangnya hanya ingin mengenalkan kepada warga Bogor bahwa ada tokoh dan pahlawan di Bogor,” ucapnya.

Tidjan memang tidak sepopuler pahlawan lain. Padahal, pemuda asal Bogor ini punya andil cukup besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dari usia 12 tahun, Tidjan kecil berkeinginan kuat untuk berjuang membela Indonesia. Selain belajar mengaji dengan gurunya ia juga belajar ilmu beladiri.

Tidjan merasa turut prihatin dan membenci Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia termasuk di daerah Bogor. Ditambah dengan kejadian Rawagede, Karawang, pada akhir 1947, di mana 400 lebih rakyat jelata dibantai Belanda. Tidjan marah! Dia pun ikut bergabung dengan Lasjkar Rakjat.
(nal/*/radarbogor)

0 Komentar