Sosok Bupati Pertama di Bogor


Bupati pertama Bogor, Ipik Gandamana, merupakan anak dari Raden Sumawinata. Pria dengan nama lengkap Raden Ipik Gandamana Sumawinata ini  lahir di Purwakarta dan lama menempuh pendidikan di Banten.

Mulai dari Europeesche Lagere School (ELS) atau Sekolah Rendah Eropa setingkat sekolah dasar, Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau Pendidikan Rendah setingkat

SMP, Opleiding School Voor Indische Ambtenaren (OSVIA) A dan B atau Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi.Pria kelahiran 30 November ini dikenal penyuka kuliner tutut.

Ipik menikah dengan Nyi Raden Endah Soe. Bersama perempuan kelahiran 1911 ini, Ipik dikaruniai empat orang putra-putri. Mereka adalah Dade Suparsih Gandamana, Uce Sukaesih Ganda mana, Adang Gandamana dan Hamini Gandamana.

Putri ipik menikah dengan Wisaca yang merupakan bupati Bogor kelima periode 1968-1973. Ipik menulis buku yang merupakan laporan pertanggungjawabannya pada publik tentang hasil lawatannya ke Amerika.

Dalam buku berjudul Melawat ke Negeri Dollar tersebut, Ipik menggambarkan paham demokrasi yang dipraktikkan dalam pemerintahan Amerika.

Dalam buku tersebut, Ipik menggambarkan juga masalah pelaksanaan demokrasi dalam berbagai bidang di Amerika Serikat. Buku tersebut terbit karena Ipik merupakan salah satu delegasi Pemerintah Indonesia yang ditugaskan mempelajari ketatanegaraan dan tata usaha pemerintahan.

Semasa tinggal di Desa Malasari, Ipik dikenal dekat dan akrab dengan warga sekitar. Sehingga warganya kini berjuang mati-matian mempertahankan pendopo bupati Bogor.

Tak dapat dimungkiri, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, kini menjadi salah satu objek wisata yang berada di Kawasan Gunung Halimun.

Selain pemandangan yang indah, Desa Malasari juga banyak terdapat tempat bersejarah dan dianggap penting yang telah menjadi simbol-simbol berartinya Malasari dalam sejarah peradaban
manusia.

Seperti halnya Pendopo Bupati Bogor, Ipik Gandamana yang menjadi cikal bakal pemerintahan Kabupaten Bogor dan beberapa benda peninggalan yang bersejarah. Pendopo tersebut kini jadi salah satu objek wisata yang kaya akan sejarah Bogor.

Ipik Gandamanah beserta keluarga memang sempat tinggal di sekitar kaki Gunung Halimun Salak dalam melaksanakan tugas pemerintahan, sampai terjadinya genjatan senjata antara pasukan tentara Republik Indonesia dengan tentara Belanda.

(*/luc/radarbogor)

0 Komentar