Waspada Warga Bogor! Beredar Udang Palsu Asal Tiongkok, Begini Cara Membedakannya…


Berbagai kecurangan dilakukan oleh para pedagang nakal demi mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Mereka tak segan-segan untuk memalsukan bahan-bahan makanan, seperti yang terbaru kali ini yakni udang palsu. Bahkan, kabarnya udang palsu asal Tiongkok itu sudah masuk ke Indonesia.

Tak mau kecolongan, Dinas Pertanian (Distani) Kota Bogor melakukan antisipasi dengan melakukan Inspeksi Mendadak (sidak) di Pasar Swalayan Super Indo Jalan Pahlawan dan Lippo Plaza Bogor, senin (5/6)

Kabid Perikanan pada Distani Kota Bogor, drh Wina Patriantariksina menjelaskan, pengawasan ini sudah menjadi rutinitas, baik di hari-hari biasa, menjelang ramadan, saat ramdan maupun menjelang lebaran. Target pengawasan bukan hanya ikan air tawar, pun ikan air laut juga olahan ikan lainnya.

“Kami mendengar ada isu tentang beredarnya udang palsu dari Tiongkok. Untuk Kota Bogor kami melakukan langkah-langkah antisipasi.

Pertama pengawasan udang yang beredar di Kota Bogor yang dilakukan dengan pengujian di dua supermarket, terhadap udang beku,” kata Wina.

Hasilnya, udang yang masuk ke dua supermarket tersebut adalah asli. Dia pun memberikan tips untuk menentukan udang tersebut asli atau tidak.

Caranya, dengan pemanasan baik itu direbus atau digoreng/ “Kita bisa membedakan antara udang asli dan palsu dari tiga macam cara.  Pertama dilihat dari warnanya, jika udang tersebut palsu warnanya akan pucat, dibanding udang asli,” ucapnya.

Kemudian dari konsistensi atau kekenyalan, udang asli itu rapuh atau mudah patah sedangkan udang palsu itu seperti karet jadi kenyal.  Dan ketiga dari aromanya, udang asli itu aromatis, tetapi udang palsu itu bau plastiknya lebih dominan.

Jadi sambung dia, cara ini mudah sekali dan dapat dilakukan oleh ibu-ibu di rumah. Karenanya, pihaknya menghimbau untuk masyarakat Kota Bogor tidak usah merasa resah soal viralnya udang palsu dari Tiongkok.

Untuk Kota Bogor aman dan produk ikan di Kota Bogor dibawah pengawasan dan pembinaan Distani.

“Pengujian kita lakukan dengan dua tahap adalah pertama resis test uji ketat yang dilakukan di tempat kemudian di laboratorium, sampel yang kita bawa akan dilakukan penelitian mendalam di lab yang kita tunjuk dan sudah terakreditasi,” ungkapnya.

Lama pemeriksaan, menurut dia, tergantung dari jenis uji yang dilakukan, diantaranya uji formalin, rodamin dan boraks. Waktunya kurang lebih satu minggu, tergantung jumlah dan jenis pemeriksaan.

(radar bogor/wil/c)

0 Komentar