Kabar Kembira! dalam Waktu Dekat, Pemkot Bogor Bakal Operasikan Dua Bus Sekolah


Problem kemacetan di Kota Bogor bagaikan benang kusut yang sulit terurai. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun terus berupaya membenahi masalah tersebut. Di antaranya dengan mengadakan bus sekolah yang akan dimanfaatkan pelajar se-Kota Hujan menuju tempat belajarnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Jana Sugiana mengatakan, untuk tahun ini Disdik diberi mandat mengadakan bus sekolah guna memfasilitasi peserta didik dalam hal transportasi.

Akan ada dua bus sekolah. Satu bus sedang, satunya lagi bus besar. Anggaran pengadaan keduanya menghabiskan dana kurang lebih Rp1,5 miliar. Totalnya bisa mencapai Rp2 miliar jika digabung dengan operasional seperti upah sopir, kenek, ganti oli dan lainnya. Untuk pengadaan tahun ini ada di Disdik Kota Bogor, sebelum nanti 2019 pengelolaannya di Dinas Perhubungan (Dishub).

Saat ini, sambung Jana, proses pengadaan bus tersebut akan dimasukkan e-katalog ULP Setda Kota Bogor melalui perubahan rencana kebutuhan barang milik daerah dari Disdik karena sebelumnya ada di Dishub.

Rencananya, akhir April ini sudah bisa ditampilkan di e-katalog. “Permasalahannya, semua masih tahap pembahasan dengan Dishub terkait rute dan pengelolaan nantinya. Sebab kan untuk tahun ini masih di Disdik,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Terminal dan Angkutan Dishub Kota Bogor Ishlahudin menerangkan bahwa saat ini pembahasan terus dilakukan terkait kelanjutan pengadaan dua bus sekolah beserta skema operasionalnya.

Untuk masalah detail rute, belum dibicarakan karena Dishub masih melakukan pemetaan jalan. Sedangkan Disdik masih pemetaan sekolah.

Namun, dia memberi gambaran bahwa ada dua sekolah yang masuk prioritas terlebih dulu untuk dilewati. Yakni SMAN 1 dan Regina Pacis. Sebab, keduanya punya andil besar meningkatkan kemacetan lalu lintas di jantung kota dan jalur Sistem Satu Arah (SSA). Sementara gambaran sekolah lainnya nanti pada 2019. Namun, bisa saja ada tambahan sesuai hasil pembicaraan beberapa bulan ke depan.

Untuk itu, jelas Ishlahudin, Dishub masih menunggu kajian Disdik. Sebab, pengadaan dan operasional untuk tahun ini ada di dinas tersebut. “Kami masih wait and see saja. Kegiatannya di sana. Kami sebatas rekomendasi kaitan dengan rute, jadi masih menunggu lah. Tahun depan baru di Dishub,” ucapnya.

Terpisah, Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman menyatakan pengadaan bus sekolah totalnya ada empat armada. Namun untuk tahun ini baru dua sembari melihat efektivitas pengadaan transportasi massal pelajar ini.

“Kepadatan dan kemacetan itu penyebab utamanya ya anak-anak sekolah yang pakai kendaraan pribadi. Ini untuk membiasakan siswa tidak naik kendaraan pribadi, naiknya angkutan massal. Kenapa? Ekstremnya ya agar terjamin dari rumah ke rumah,” tegasnya.

Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bogor itu menilai perlu ada simulasi soal rute mana saja yang dilalui dan berapa sekolah yang bakal ter-cover bus sekolah ini. Usmar pun menargetkan semester ini sudah bisa diluncurkan kepada masyarakat.

“Apakah SSA atau dari Baranangsiang. Bahkan misalnya dari Ciawi langsung SSA, Sempur, Jalan Pajajaran hingga Ciluar. Maka harus identifikasi dulu berapa sekolah harus ada simulasi kaitan efektif atau tidak bus sekolah itu. Usai Lebaran ini beres lah,” pungkasnya.











Sumber : Pojokjabar

0 Komentar