Basah dan Dipenuhi Tanah Merah, Pembangunan Jalan Lingkar Dramaga Mulai Makan Korban


Pembangunan Jalan Lingkar Dramaga (JLD) yang sudah berlangsung satu bulan ternyata mulai menelan korban. Sebab, ada ketidaksesuaian penerapan teknis pembangunan yang mengakibatkan kecelakaan di Jalan Dramaga-Petir saat proses perataan dan pembersihan tanah untuk JLD.

Sebagian Jalan Dramaga-Petir persis di depan TK Al-Ma’arif dipenuhi tanah merah, bahkan saluran air di area tersebut juga tertutup sehingga membuat jalan menjadi licin. Akibatnya dua kendaraan roda dua tergelincir.

Salah satunya warga RT 02/10, Desa Bantarjaya, Hendri (28), menjadi korban pertama licinnya jalur tersebut. Hendri saat itu hendak mengunjungi mertuanya di Kampung Andong, Desa Petir, bersama sang istri, Ani (30), sambil menggendong bayinya berumur 22 bulan dan anak perempuannya berusia tujuh tahun.

“Siapa yang bertanggung jawab atas berserakannya tanah di jalan ini sampai saya dan keluarga terjatuh ini? Dengan kondisi jalan licin ini banyak para pengendara yang terjatuh nantinya. Ini baru saya, tidak menutup kemungkinan akan ada korban pengguna jalan lain. Ini jalan sangat licin mas, jadi saya nggak bisa ngendalikan motor. Padahal saya bawa motor nggak kencang,” ungkapnya kepada Metropolitan(Pojoksatu.id Grup), Senin (18/06/18).

Kala itu kaki kiri Hendri dan anak perempuannya tertimpa motor. Beruntung ia mengendarai motornya dengan kecepatan 15 km/jam sehingga hanya luka lecet dan memar di bagian lutut kaki dan tangan serta bodi motor sebelah kiri retak dan penuh tanah.

Karena itu ia berharap pemborong bertanggung jawab saat ia dan anaknya nanti diperiksa ke dokter atau alternatif ada hal yang tidak diharapkan terjadi.

“Dalam melakukan pengerjaannya, pemborong harusnya lebih memperhatikan keamanan lingkungan sehingga kejadian ini tidak terjadi ke pengguna jalan,” pintanya.

Sementara manajemen PT Kemang Bangun Prasada, Bernad, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp hanya menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengetahui hal tersebut dari timnya di lapangan.

Ia mengaku pihaknya pun segera melakukan pembersihan di wilayah tersebut. “Iya pak, saya sudah info dari Pak Tedi, itu sedang dilakukan pembersihan sama orang lapangan,” pungkasnya.











Sumber : Pojokjabar

0 Komentar