Hari ketiga dibukanya tol fungsional Ciawi-Cigombong, arus lalu lintas terpantau lancar. Banyak pengendara yang penasaran dengan jalur baru yang dibuka pada Jumat (8/6) itu.
Namun di balik itu, para pengendara juga patut waspada. Sebab, tol tersebut masih gelap gulita saat malam hari.
Minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU) jadi salah satu kekurangan dibukanya tol fungsional itu.
Pantauan Metropolitan, tidak ada PJU yang terpasang di jalur tersebut. Ini ditambah dengan faktor keamanan yang terbilang masih belum layak.
Saat Metropolitan menjajal Tol Bocimi, akses jalan memang lancar.
Tak butuh waktu lama untuk menempuh perjalanan dari Ciawi-Cigombong. Dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam, waktu tempuh sampai tol keluar Bocimi hanya sekitar 17 menit.
Meski begitu, selama perjalanan banyak ditemui warga yang justru bermain di sekitar tol di lajur berlawanan dari arah Cigombong-Ciawi. Hal ini juga dialami pengendara jalan lainnya, Firman.
Menurutnya, dari segi keamanan, pengendara harus lebih waspada. “Pas saya lewat sana, banyak bocah yang justru main di tol dari arah berlawanan. Mereka lari-larian di sekitar tol,” kata Firman.
Belum lagi saat malam hari, lanjut Firman, tiap pengendara harus waspada dengan aksi kriminal seperti yang terjadi di Tol Cikampek dengan modus pelemparan batu. Sebab, kondisi Tol Ciawi-Cigombong selain masih gelap juga berbatasan dengan perkampungan.
“Itu belum ada pembatasnya. Bisa saja ada orang lempar batu seperti yang di Tol Cikampek. Intinya masih rawan lah, baik itu begal ataupun laka kalau nggak hati-hati,” ujar warga Bogor itu usai menjajal Tol Bocimi.
Sekadar diketahui, jelang mudik Lebaran, modus pelemparan batu di Km 6.300 Tol Jakarta-Cikampek wilayah Pondokgede, Kota Bekasi, sempat ramai dibahas.
Kasus ini viral karena memakan korban jiwa. Saiful Mazazi (42), pengemudi Toyota Calya tewas terkena lemparan batu di ruas Tol Jakarta-Cikampek akibat luka serius di bagian dada. Menyikapi soal ini, Kasat Lantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama enggan berkomentar.
Dalam wawancara terpisah, Hasby hanya menjelaskan bahwa pihaknya telah membuat prakarsa rambu-rambu lalu lintas dan penunjuk jalan agar masyarakat tidak salah arah ataupun tersesat.
Soal kepadatan arus kendaraan pemudik, ia pun menyatakan bahwa kondisinya masih normal. “Kalau macet itu biasanya saat ada kereta api yang lewat. Itu pun tidak menghambat arus kendaraan pemudik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dishub Kabupaten Bogor Bisma Wisuda mengaku telah bekerja sama dengan jajaran kepolisian untuk menjamin keamanan.
”Di setiap titik sudah ditempatkan personel gabungan, baik dari Dishub dan Satlantas Polres Bogor untuk memantau arus kendaraan,” tutup Bisma.
0 Komentar