Bima Arya Bakal Terapkan Hukuman Macam Ini bagi Pelaku Tawuran di Bogor


PEMERINTAH Kota Bogor mengakui hukuman bagi pelaku tawuran masih lemah.

Hal itu disebabkan pelaku masih anak-anak.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bogor akan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku tawuran tanpa pandang bulu.

“Di Australia hukum keras bagi anak smp yang melakukan penusukan tetap di kenakan hukum pidana. Mungkin di sini terlalu lunak dan terkesan dibiarkan karena pelaku masih anak-anak hanya pembinaan,” kata Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto disela-sela acara kirab budaya yang diselenggarakan oleh Festival Merah Putih, Kemarin Minggu (05/08/2018).

Menurut Bima, saat ini sudah seharusnya hukum bisa lebih tegas.

“Saya kira sudah saatnya hukum lebih tegas. Ada batasan-batasan nakal dan kriminal,” lanjutnya.

Bima mengungkapkan hukuman itu nantinya berupa aspek pencegahan mulai dari pembinaan, character building, agama dan pengawasan sampai ujungnya penindakan.

“Di penindakan ini saya ingin membuat mereka berubah. Akan dididik secara militer di sini,” bebernya.

Bima mengaku sudah berkomunikasi dengan Dandim dan disetujui. Tinggal dikomunikasikan dengan Komandan Brimob.

Saya sudah komunikasi dengan Dandim dan menyetujuinya. Nanti akan dikomunikasikan juga dengan Komandan Brimob jadi harus ada tindakan keras dan tegas,” ucapnya.

Seperti diketahui, belakang ini aksi tawuran di Kota Bogor sedang marak. Bahkan akibat dari tawuran tersebut tak sedikit menelan korban jiwa hingga meninggal dunia.

Terakhir di kawasan bubulak tepatnya di belakang Terminal Bubulak, Kecamatan Bogor Barat dua kelompok pelajar melakukan tos-tos (Gladiator/tawuran).

Akibat dari peristiwa tersebut satu pelajar SMP di Bogor berinisial IS (13) tewas karena mengalami luka-luka di seluruh tubuh karena senjata tajam.











Sumber : Pojokjabar

0 Komentar