Bima Arya Pastikan Perawatan Korban Kecelakaan Bus Cikidang Tertangani dengan Baik




Peristiwa kecelakaan bus di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (8/9/2018) pekan lalu, menewaskan 21 orang penumpang dan belasan lainnya luka-luka. Sebagian besar penumpangnya merupakan warga Kota dan Kabupaten Bogor. Penumpang luka-luka mendapatkan perawatan intensif di dua rumah sakit, yakni RS Siloam dan RS PMI di Jalan raya Pajajaran, Kota Bogor.

Walikota Bogor Bima Arya yang prihatin dengan peristiwa tersebut, menyempatkan diri untuk menjenguk korban kecelakaan. Kedatangannya selain memberikan dukungan moril, juga untuk memastikan korban selamat mendapatkan penanganan yang baik dari pihak rumah sakit.

“Saya juga harus memastikan jaminan kesehatan dan asuransinya itu tidak ada masalah dan ingin lihat perkembangan perawatannya. Di Siloam ini ada 8 orang yang masih dirawat, 4 pasien diantaranya warga Kota Bogor. Kondisinya sudah stabil semuanya. Artinya tidak membahayakan jiwa dan terus mendapatkan perhatian dari pihak rumah sakit,” ungkap Bima, Rabu (12/9/2018).

Bima juga berbincang dengan pihak keluarga mengenai BPJS dan asuransi dari pihak Jasaraharja. “Tidak ada masalah. Semua berjalan sesuai. Dengan kata lain tidak ada biaya yang dikeluarkan sedikit pun dari korban kecelakaan selama mendapatkan perawatan,” jelasnya.

Salah satu korban kecelakaan, Tisna Pratama (20), warga Kampung Kukupu, Tanah Sareal, mengucapkan terimakasih atas perhatian yang dilakukan oleh Walikota Bogor Bima Arya. “Makasih sudah respect sama kita. Yang dibutuhkan kita saat ini memang support. Untuk biaya Alhamdulillah sudah ditanggung oleh asuransi dan BPJS,” ujar Tisna.

Periksa Bus
Pasca peristiwa naas itu, Walikota Bogor juga sudah menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan untuk lebih memperketat uji kelayakan terhadap operator bus. “Kalau yang ada di bawah otoritas Pemkot Bogor, pasti kita perketat. Termasuk di lokasi terminalnya juga. Begitu melihat fisik busnya mencurigakan, harusnya langsung kita lakukan tindakan. Preventif ini harus dilakukan bukan saja ketika uji kelayakannya saja tetapi di lapangannya juga saya minta untuk dicek,” terangnya.

Bima juga mengatakan, Pemkot Bogor juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk meminimalisir peristiwa serupa terjadi lagi. “Kita akan koordinasi dengan BPTJ soal informasi adanya bus bodong. Karena itu kan wilayah BPTJ untuk memastikan tidak ada bus yang bodong. Kalau kedapatan ada harusnya tidak boleh beroperasi,” pungkasnya. (Humpro :pri/adt/indra)Peristiwa kecelakaan bus di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (8/9/2018) pekan lalu, menewaskan 21 orang penumpang dan belasan lainnya luka-luka. Sebagian besar penumpangnya merupakan warga Kota dan Kabupaten Bogor. Penumpang luka-luka mendapatkan perawatan intensif di dua rumah sakit, yakni RS Siloam dan RS PMI di Jalan raya Pajajaran, Kota Bogor.

Walikota Bogor Bima Arya yang prihatin dengan peristiwa tersebut, menyempatkan diri untuk menjenguk korban kecelakaan. Kedatangannya selain memberikan dukungan moril, juga untuk memastikan korban selamat mendapatkan penanganan yang baik dari pihak rumah sakit.

“Saya juga harus memastikan jaminan kesehatan dan asuransinya itu tidak ada masalah dan ingin lihat perkembangan perawatannya. Di Siloam ini ada 8 orang yang masih dirawat, 4 pasien diantaranya warga Kota Bogor. Kondisinya sudah stabil semuanya. Artinya tidak membahayakan jiwa dan terus mendapatkan perhatian dari pihak rumah sakit,” ungkap Bima, Rabu (12/9/2018).

Bima juga berbincang dengan pihak keluarga mengenai BPJS dan asuransi dari pihak Jasaraharja. “Tidak ada masalah. Semua berjalan sesuai. Dengan kata lain tidak ada biaya yang dikeluarkan sedikit pun dari korban kecelakaan selama mendapatkan perawatan,” jelasnya.

Salah satu korban kecelakaan, Tisna Pratama (20), warga Kampung Kukupu, Tanah Sareal, mengucapkan terimakasih atas perhatian yang dilakukan oleh Walikota Bogor Bima Arya. “Makasih sudah respect sama kita. Yang dibutuhkan kita saat ini memang support. Untuk biaya Alhamdulillah sudah ditanggung oleh asuransi dan BPJS,” ujar Tisna.

Periksa Bus
Pasca peristiwa naas itu, Walikota Bogor juga sudah menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan untuk lebih memperketat uji kelayakan terhadap operator bus. “Kalau yang ada di bawah otoritas Pemkot Bogor, pasti kita perketat. Termasuk di lokasi terminalnya juga. Begitu melihat fisik busnya mencurigakan, harusnya langsung kita lakukan tindakan. Preventif ini harus dilakukan bukan saja ketika uji kelayakannya saja tetapi di lapangannya juga saya minta untuk dicek,” terangnya.

Bima juga mengatakan, Pemkot Bogor juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk meminimalisir peristiwa serupa terjadi lagi. “Kita akan koordinasi dengan BPTJ soal informasi adanya bus bodong. Karena itu kan wilayah BPTJ untuk memastikan tidak ada bus yang bodong. Kalau kedapatan ada harusnya tidak boleh beroperasi,” pungkasnya. (Humpro :pri/adt/indra)


Sumber : kotabogor. go. id

0 Komentar