Cegah Longsor Kampung Cimangurang, PT Sentul City Inisiasi Pembangunan Turap


25 Kepala Keluarga (KK) warga Kampung Cimangurang RW 02 dan RW 07 Desa Cijayanti, Babakan Madang Kabupaten Bogor yang terancam bencana longsor disiapkan hunian sementara oleh PT Sentul City.

Selain itu, PT Sentul City akan meminta developer Perumahan Sentul Alaya yaitu PT Karya Bintang Gemilang untuk segera membangun turap atau tanggul penahan tamah di tebingan sepanjang 500 hingga 600 meter.

"Agar tidak terjadi korban jiwa karena bencana longsor, PT Sentul City akan meminta PT Karya Bintang Gemilang (Mayapada Grup) untuk memindahkan sementara warga ke rumah yang ada di perumahan Sentul City sambil kami membangun turap," kata Humas PT Sentul City Alfian Mujani kepada wartawan,Rabu (24/10).

Ia menerangkan agar tidak terjadi longsor, sambil diturap kebun milik warga juga akan ditutup dengan terpal hingga air tidak menyerap ke struktur tanah dan malah menimbulkan bencana longsor.

"Kebun milik warga akan kami tutup dengan terpal, sambil pekerja dibantu alat-alat berat membangun turap sepanjang 500-600 meter dengan tinggi 10-20 meter. Pembangunan turap sendiri diperkirakan memakan waktu kurang lebih 3 bulan," terangnya.

Alfian menjelaskan sebagai tanggung jawab moral, selain langkah-langkah diatas, PT Sentul City juga siap merelokasi warga ke lahan lainnya yang dimiliki oleh PT Sentul City sedangkan pembangunan rumahny ditanggung oleh PT Kary Bintang Gemilang.

"Kami tidak menawarkan, tapi kalau warga mau pindah secara permanen maka kami akan siapkan lahan yang lebih aman. Kalau kami menyediakan lahan relokasi maka PT Karya Bintang Gemilang yang akan bertanggung jawab membangun rumah milik warga," jelas Alfian.

Camat Babakan Madang Yudi Santosa mendesak PT Karya Bintang Gemilang untuk segera membangun turap karena 25 rumah dan 1 masjid di Kampung Cimangurang terancam resiko bencana longsor.

"Kalau hasil kajian teknis itu harus dibangun turap untuk mencegah bencan longsor, maka kami mendesak PT Karya Bintang Gemilang untuk segera melakukan pembangunan turap dan jangan menunggu jatuh korban jiwa maupun materil," tegas Yudi.

Ketua RT 04 RW 02 Daman menjelaskan selain menyebabkan retakan tanah, anak Sungai Cijayanti juga hilang karena proses cut and feell yang dilakukan oleh PT Karya Bintang Gemilang.

"Kalau retakan tanah itu lebarnya sesuai dengan lebar tebing yaitu kurang lebih 600 meter, selain itu karena anak Sungai Cijayanti hilang sumur milik warga pun mengalami kekeringan. Kami minta PT Karya Bintang Gemilang bertanggung jawab," jelas Daman.

Cilung warga RT 04 RW 02 melanjutkan jika bangunan yang terancam longsor jumlahnya mencapai 26 unit, maka dampak kekeringan karena hilangnya anak Sungai Cijayanti jumlahnya mencapai 55 keluarga.

"Karena bencana kekeringgan ini warga pun beberapa kali meminta bantuan air bersih ke Badan Penanggulanngan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, kami minta anak Sungai Cijayanti tidak dirubah oleh developer Perumahan Sentul Alaya," lanjut Cilung.

0 Komentar