3000 Ulama Berikan Ijtima Kepada Bupati Bogor



Sebanyak 3000 ulama Kabupaten Bogor memberikan sejumlah Ijtima kepada Bupati Bogor yang dirangkaikan dengan Wisuda Pendidikan Kader ulama angkatan ke-12 dan pembagian BOP MUI Kecamatan tahun 2018, pada Selasa (20/12),bertempat gedung tegar beriman cibinong, Kabupaten Bogor. 

Adapun isi ijtima ulama menyepakati beberapa hal sebagai berikut: 

1. Ulama harus menjadi perekat persatuan ummat dan menjadi contoh yang baik demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam wadah NKRI terutama dalam pesta demokrasi tahun 2019 yang sangat rentan dengan perpecahan bangsa. 

2. Tetap mengawal pemimpin yang beriman dan bertakwa jujur, terpercaya, aktif dan aspiratif, mempunyai kemampuan dan memperjuangkan kepentingan umat islam baik dalam tataran nasional, regional dan lokal hukumnya adalah wajib. 

3. mendesak Pemerintah untuk segera mengangkat guru agama islam yang kompeten dan profesional untuk seluruh lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta.

4. Meminta komitmen Pemerintah dalam peningkatan kualitas hidup beragama khususnya dalam hal pengalokasian anggaran pendidikan madrasah, pondok pesantren, majelis taklim, taman pendidikan Al-Quran, masjid dan perguruan tinggi agama islam. 

5. merekomendasikan kepada Bupati Bogor yang baru untuk memperkuat kembali program Nongol babat terhadap tempat tempat maksiat yang ada di Kabupaten Bogor. 

Menurut Bupati Bogor, Hj. Nurhayanti Ijtima 3000 ulama di Kabupaten Bogor tahun 2018 selalu menjadi prasaran positif yang bermanfaat bagi masyarakat untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kemampuan dan kewenangan yang ada pada Pemerintah Kabupaten Bogor. 

"Ijtima ulama tentunya akan menjadi bahan kebijakan yang strategis bagi Pemerintah Kabupaten Bogor, karena bagaimana pun ulama dan umaro merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan menguatkan dalam rangka membangun masyarakat yang sejahtera dengan dilandasi nilai-nilai agama, kebaikan dan kemaslahatan hidup dunia dan ukhrowi," ungkapnya. 

Ia juga mengatakan tugas utama ulama adalah menjaga aqidah umat. Pelaksanaan tugas ini tentunya memiliki banyak dimensi, mengibgat ketahanan aqidah juga bersentuhan dengan berbagai aspek kehidupan. 

"Setiap ulama dituntut untuk tidak hanya fokus pada persoalan persoalan substansial yang berkaitan dengan agama, akan tetapi juga membuka diri untuk terlibat secara aktif dalam berbagai bidang pembangunan, terlebih sebagai tokoh agama, pada umumnya kalangan ulama mendapat tempat di hati masyarakat serta dihormati ketokohannya sebagai sumber panutan dan harapan masyarakat," ujarnya. 

Nurhayanti berharap ulama berperan menjadi perekat ulama dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban serta mengembangkan nasionalisme yang menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa. Dengan demikian, tidak ada akan ada pihak mana pun yang menyakiti saudaranya karena berbeda agama, pandangan hidup, paham politik dan status sosial. (Andi/Diskominfo Kab.Bogor)

Sumber : bogorkab.go.id

0 Komentar