Anak Tukang Cukur Menjadi Lulusan Terbaik ITB



Image may contain: 1 person, smiling
Sumber Foto : Facebook

Tidak hanya kalangan mampu saja yang bisa menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi, namun kalangan tidak mampu juga bisa memberikan pendidikan terbaik bagi anak - anaknya. Salah satunya bukti dari seorang mahasiswi yang berasal Banjarnegara Yogi Budi Utami yang baru berusia 22 tahun. Ia telah berhasil meraih lulusan terbaik di salah satu Universitas Negeri di Bogor, tepatnya di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).

Yogi merupakan seorang Mahasiswi jurusan Program Studi Agronomi dan Holtikultura telah berhasil meraih nilai IPK 3,86. Satu keberhasilan yang luar biasa secara akademik, namun siapa sangka jikalau mahasiswi ini berasal dari keluarga sederhana.

Berasal dari anak pasangan Hamid Arif dan Samsiah, Banjarnegara yang tidak pernah berputus asa dalam mengejar mimpi dan cita - citanya dalam bidang pendidikan. Walau sang Ayah hanya sekedar berprofesi sebagai tukang cukur rambut, namun hal tersebut tidak menjadi suatu hambatan dan tidak membuat Yogi berhenti mendapatkan ilmu di jenjang Universitas.

Yogi menceritakan bahwa permulaannya sang orang tua sempat khawatir ketika ia memutuskan untuk menimba ilmu di universitas tersebut. Dikarenakan banyak faktor, salah satunya ekonomi. Respon orang tua tidak terlalu setuju, selain lokasi yang jauh juga kondisi ekonomi keluarga yang tidak mendukung, ujar Yogi. Namun, bersyukur alhamdulillah ia bisa menyakinkan kedua orang tuanya untuk bisa memberikan semangat serta doa, dan keputusan Yogi yang sangat kuat membuat orangtuanya akhirnya memberikan izin untuk kuliah di Kampus IPB Dramaga.

Himbau Yogi keterbatasan ekonomi bukanlah satu penghalang untuk dirinya bisa mengejar mimpi dan meraih cita - citanya. Ia menuturkan jika ayahnya yang berprofesi sebagai tukang cukur rambut yang hanya berpenghasilan perhari hanya Rp. 50 ribu sampai Rp. 100 ribu saja.

Dari penghasilan tersebutlah sang ayah membantu biaya perkuliahan Yogi, namun selain itu Yogi juga mendapat beasiswa dari pemerintah dan dana bantuan dari alumni SMAN 2 Purwokerto tempat dulu ia bersekolah sewaktu SMA.

Tutur Yogi, "Saya masuk IPB berkat bantuan dari beasiswa melalui jalur SMNPT, dengan undangan melalui seleksi nilai Raport, Alhamdulillah kemudian saya bisa mendapat beasiswa dari bidik misi, sehingga biaya kuliah, uang bulanan dan sebagainya saya dapat dari itu semua.

Yogi menceritakan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dengan gigih dan pantang menyerah. Selain itu juga pentingnya untuk membangun sebuah relasi yang diperlukan untuk menambah wawasan dan juga pengetahuan.

Tips dari Yogi apabila kamu ingin sukses, maka selain sungguh - sungguh dan rajin belajar, kita juga harus membulatkan tekat dan juga niat dan juga banyak membangun relasi, karena menurutnya ada yang mampu dari segi ekonomi tapi tidak mau kuliah, ada yang rajin dan pandai tapi ekonominya kurang cukup. Sehingga point tersebut sangat penting dimiliki siapa saja yang ingin sukses menjadi seorang siswa dalam dunia pendidikan, ujarnya.

Ia sendiri memilih hobi dan minatnya dalam bidang pertanian membuat Yogi menentukan pendidikan di IPB, Bogor. Dikarenakan di sana merupakan salah satu rekomendasi Universitas terbaik dalam bidang pertanian.

Dengan nilai akademik yang sudah ia dapatkan, maka ia bercita - cita untuk memulai mengembangkan bidang pertanian di kampung halamannya, Banjarnegara. Karena dengan mengembangkan pertanian maka pertumbuhan bidang tani akan melaju pesat. Juga di desa Yogi pertanian masih menjadi profesi utama sebagian penduduk desanya.




0 Komentar