Korea Hibahkan Water Treatment Seharga 2,2 M Ke Pemkot Bogor


Sumber Foto : Tribunews Bogor
Ditemui beberapa hari lalu, Bupati Bogor Ade Yasin mengadakan acara pertemuan tentang kerjasama yang dibuat dengan perwakilan Pemerintah Korea dalam hal membahas sebuah alat Water Treatment made in Korea, Jumat (8/3/2019).

Selaku CEO PT. Malcom Selaras sekaligus agen The Water Korea yang membuka cabang di Indonesia, Arie Wibowo Irawan menyatakan bahwa pemerintah Korea akan memberikan hibah alat Water Treatment System kepada Pemkab Bogor untuk menjalin kerjasama tersebut.

"Hal ini merupakan pertama kali kami jamin murni, kami menghibahkan alat tersebut tanpa dipungut biaya sama sekali. Yang kami hibahkan hanya sebuah mesin Water Treatment System saja. Untuk nilai hibahnya mencapai angka USD 150 ribu atau sekitar Rp 2,2 Miliar," ungkapnya, Jumat (8/3/2019).

Ia menyatakan jikalau hal juga langkah selanjutnya, maka pihaknya akan menawarkan kembali kerjasama perjanjian BOT (Build Operate Transfer) kepada pihak pemerintah Indonesia.

Untuk waktu beberapa tahun, maka pihaknya akan segera membangun dan mengelola mesin Water Treatment System tersebut hingga pada akhirnya diserahkan penuh pengelolaannya kepada Pemkab Bogor dalam hal ini lembaga PDAM.

Untuk hasilnya akan dilaporkan kepada pemerintah Bogor, dan jika ada masalah pada saat operasi maka mesin tersebut dapat diperbaiki dengan tenaga ahli dari Korea.

"Di waktu yang akan datang kami juga menawarkan sistem kerjasama BOT,  rencananya akan kami bangun sampai beberapa tahun kedepan. Setelah bisa kamu manfaatkan, selanjutnya akan menjadi milik Pemda. Penghibahan ini murni dari Pemerintah Korea sebagai satu bentuk bagian dari penelitian mereka," jelas Arie.

Ia menerangkan jika keuntungan tersebut pada pihaknya terkait hibah mesin Water Treatment System research.

Manfaat alat ini juga akan sangat membantu pihak PDAM Pemkab Bogor untuk memproses air yang ada menjadi jauh lebih ringkas sehingga bisa menekan beban biaya APBD maupun APBN.

"Hal ini tentunya bagi pihak mereka ingin profit oriented, namun mereka ingin menunjukan terlebih dahulu apakah sistem dari mereka mampu berjalan baik atau tidak. Keuntungannya sebagian media promosi, bisa dikatakan seperti itu. Sedangkan bagi Pemda yaitu pihak PDAM dapat membantu dalam pengendalian biaya, karena 10 liter per detik sama dengan setara dengan melayani seribu rumah," jelasnya.

Selain itu, untuk mengetahui secara lengkap mengenai hibahan mesin water treatment, Bupati Bogor Ade Yasin dalam pertemuannya, menyatakan jika kedua belah pihak akan membicarakan terkait kondisi dan juga perawatan dari mesin tersebut untuk penggunaannya di Kabupaten Bogor.

Sementara Bupati Bogor Ade Yasin juga mengatakan jika pihak pemerintah Korea yang menawarkan hibah alat Water Treatment System yang akan digunakan oleh Pemkab Bogor.

"Pihaknya akan menindaklanjuti mengenai kerjasama antar negara yaitu 'Sister City", ungkapnya. Karena prosedurnya yang cukup panjang, apabila ada yang lebih simple seperti sistem BOT kami pikir kenapa tidak. Jadi kami sangat menerima saja kerjasama dengan para investor," ungkap Ade usai menggelar pertemuan, Jumat (8/3/2019).

Diharapkan dengan adanya alat ini akan semakin mempermudah proses treatment air dari PDAM sebelum disalurkan kepada masyarakat Bogor sekitarnya.

Jelas dengan alat tersebut bisa memangkas pengeluaran dan mengurangi beban biaya APBD juga APBN yang disalurkan kepada PDAM, ucap Ade.

Dengan begitu manfaat dari alat tersebut bisa dirasakan dua manfaat sekaligus, baik bagi kehidupan masyarakat Bogor juga bagi pemerintah khususnya PDAM, dalam menghemat anggaran.



0 Komentar