Wisatawan Asal Jakarta Di Keroyok Saat Berlibur Di Bogor


Sumber Foto : Radar Bogor

Suasana liburan menjadi salah satu hal yang dijadikan banyak masyarakat untuk menikmati rekreasi atau berwisata. Khususnya libur lebaran berbarengan dengan libur anak sekolah. Hal inilah yang dijadikan banyak masyarakat untuk memilih lokasi wisata yang direncanakan.

Namun, tidak melulu suasana liburan berjalan mulus dan menyenangkan begitu saja. Salah satunya hal tidak mengenakkan yang dialami oleh pengunjung dari Jakarta yang berlibur di wilayah Puncak, Bogor.

Rombongan wisatawan asal Jakarta Timur menjadi salah satu korban pengeroyokan sejumlah preman di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu (8/6/2019) sore kemarin.

Peristiwa pengeroyokan ini terjadi sekitar pukul 16:00 Wib, saat rombongan keluarga dari Jakarta itu sedang asyik berwisata. Mereka tiba - tiba saja dikeroyok orang yang tidak dikenal di jalan raya Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Saat itu korban berusaha meminta tolong kepada petugas polisi yang sedang berjaga di jalan, namun tidak digubris. Ketika itu, korban melewati jalur alternatif Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua.

Pada saat perjalanan ada salah satu mobil yang menyalip sambil memberi klason berkali - kali kepada korban. Pengendara mobil Toyota Avanza itu pun mengacukan tangan. Dan setibanya mereka di Kampung Baru, kemudian korban dihampiri para pelaku, tanpa rasa basa - basi langsung pelaku menganiaya korban.

“Saya pikir biasa saja, tidak tahu kenapa, ditungguin sama mereka dan tiba - tiba menghadang kami. Lokasi saat itu berada di Kampung Baru, Desa Cibereum, satu orang mobil turun menghampiri kami lalu membuka paksa pintu mobil,” ungkap Aden.

Aden menceritakan, saat itu di dalam mobil, ada orang tuanya yaitu Nuni Mulyati (55) dan Hadiawan (60) yang sedang sakit struk, serta tiga saudaranya Hadisofyan (19), Agus (28), dan Rizki (26).

Saat kejadian buka paksa kaca kemudian pelaku langsung mengeroyok semua orang yang ada dalam mobil. Tanpa pandang bulu, para pelaku menginjak - ijak orang tua korban yang sedang struk. “Kita turun dari mobil juga tiba - tiba langsung terjadi pengeroyokan. Orang tua saya yang struk ikut diinjak - injak,” jelasnya.

Kasus dan peristiwa tersebut sudah mereka laporkan ke pihak kepolisian. Salah seorang korban Raden Nurhadi mengaku mendapat arahan dari Kanit Reskrim Polsek Cisarua untuk membuat laporan terkait pengeroyokan yang mereka alami pada Sabtu (08/06/2019) sore.

“Sekitar pukul 21:00 WIB, Kanit Reskrim sudah mendatangi keluarga kami di Villa Angkasa, untuk membuat laporan terkait pengeroyokan tersebut,” ungkap kepada wartawan.

Raden juga menambahkan, Kanit Reskrim menyarankan untuk melakukan visum pada setiap korban. Raden dan keluarga pun berangkat ke RSPG Cisarua, Bogor dengan dikawal Kanit Reskrim.

Namun setibanya di ruang IGD Raden mengaku Kanit Reskrim Cisarua hilang saat ingin dimintai surat keterangan kepolisian seperti yang disarankan oleh pihak rumah sakit.

“Pada saat kami tiba di ruang IGD untuk visum, pihak rumah sakit meminta surat keterangan dari pihak kepolisian. Dan pada saat sampai rumah sakit, Kanit Reskrim justru menghilang,” jelasnya.

Namun, pada saat Kanit Reskrim menghilang, raden mendapat telepon dari Kapolsek yang mengarahkan mereka untuk datang ke RSPG Cisarua, Bogor.

“Ketika diminta keterangan kepolisian, Kanit tidak ada dan kami bingung. Akhirnya kapolsek menghubungi kami lalu untuk menindak lanjuti dan memerintahkan anak buahnya mendatangi rumah sakit,” ungkapnya.

Sampai saat berita ini diturunkan belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian, terkait aksi penganiayaan yang dialami para korban. Baik dari Polsek Cisarua, maupun Polres Bogor.

Hal inilah yang harus diwaspadai oleh siapapun, apabila menemukan sesuatu yang aneh segera untuk mencari jalur ramai atau pusat keramaian. Hal ini untuk menghindari adanya tindak kriminal yang sengaja dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

0 Komentar