|
Sumber Foto: Radar Bogor |
Penggodokan mengenai dua wacana besar Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, tentang perluasan wilayah dan pembentukan provinsi baru akan rampung akhir tahun atau paling lambat awal 2020.
“Setelah kajian selesai, akan diberikan kepada Provinsi Jawa Barat dan kepada pihak Kementerian. Jadi proses ini masih panjang, apalagi masih ada moratorium. Yang penting kita fokus pada kajiannya dahulu semoga akhir tahun ini kajiannya bisa beres,” jelas Walikota Bogor Bima Arya.
Bima menjelaskan, baik perluasan wilayah, sampai pembentukan provinsi baru, semata - mata demi mengantisipasi pertumbuhan penduduk dan arus urbanisasi di wilayah Bogor. Serta meningkatkan kualitas akan pelayanan kepada masyarakat.
Diungkapkan lebih lanjut, banyak berkembang saat ini seolah – olah Kota Bogor ingin mengambil wilayah Kabupaten Bogor. Dirinya tidak ingin hal tersebut nanti disalah dipahami.
“Poinnya adalah Kota Bogor harus mampu mengantisipasi perkembangan penduduk untuk meningkatkan pada layanan. Kota Bogor banyak kebutuhan, banyak juga wilayah pelayanan yang harus ditingkatkan,” kata Bima.
Bima pun menegaskan ingin mendalami beberapa pilihan, pertama ada wilayah yang baru masuk ke teritori Kota Bogor. Kedua, tidak perlu masuknya wilayah baru, namun memperbaiki koordinasi maupun komunikasi dengan walikota atau bupati daerah lainnya.
“Artinya ada kesepakatan - kesepakatan kelak. Seperti ada Forum Kunci Bersama (Kuningan Cirebon Ciamis Brebes Banjar Cilacap Majalengka), terbentuk sebagai forum daerah-daerah di perbatasan Jabar – Jateng. Kelak Bogor mungkin bisa seperti itu,” ungkapnya.
Untuk pilihan terakhir, masih ungkap Bima, berdasarkan kajian, juga ada masukan dari warga, opsi lainnya bukan mengambil wilayah baru, melainkan di persempit teritorinya. Ada provinsi baru, yang sedianya, masih merupakan ide lama sejak tahun 2012.
“Saat berbincang dengan bupati Bogor Ade Yasin ada opsi lain, yaitu menyampaikan kepada saya, ada wacana juga mari kita kaji bersama. Jadi, gabungan dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur dan Depok. Ini pun kelak menjadi wilayah berdekatan yang sangat strategis, hanya itu opsinya,” jelasnya lagi.
Opsi - opsi inilah, jelas Bima yang tengah didalami untuk dikomunikasikan, karena untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi di Kota Bogor. Dirinya mengaku, belum ada komunikasi lebih lanjut dengan kepala daerah yang lainnya, selain Bupati Ade Yasin.
Ke dua rencana tersebut mendapatkan sinyal positif dari Anggota DPRD Kota Hujan dan Bumi Tegar Beriman. Bahkan, wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya, juga direstui oleh keduanya.
Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Sopian Ali Agam juga mengaku sangat mendukung adanya dua wacana tersebut. Politisi Partai Gerindra itu siap mengawal wacana tersebut sampai selesai. Meski begitu, semuanya tentu perlu melalui kajian dan pembahasan yang sangat matang, agar tujuan perluasan bisa tepat sasaran.
“Tentu saja kami sangat mendukung. Namun ingat semuanya harus matang, dan tidak melanggar aturan yang berlaku,” jelas Sopian.
Sopian menilai, wacana ini membutuhkan komunikasi intensif dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor. Ia juga tidak mau bicara banyak mengenai wacana tersebut karena memang butuh peninjauan dan kajian.
Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Pemkot Bogor dalam hal yang membuka komunikasi lebih lanjut dengan pemerintah Bogor.
“Kita lihat saja nanti komunikasi Wali Kota dan Bupati Bogor itu seperti apa. Karena semua ini berkaitan dengan semuanya, jadi perlu kajian yang lebih mendalam,” paparnya.
0 Komentar