11 Ton Telur Disiapkan untuk Siswa Kota Bogor


Dinas Pertanian (Distani) Kota Bogor membagikan 11 ton telur ayam gratis ke sekolah tingkat dasar di wilayah dan masyarakat kurang mampu. Hal ini bertujuan agar semua masyarakat Kota Bogor terpenuhi kebutuhan protein hewani sesuai program Senin Emam Endog (Sendog).

Pembagian dilakukan di kantor Distani Kota Bogor, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (12/9/2019) siang.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Distani Kota Bogor drh Wina mengatakan, pembagian telur secara gratis kepada anak Taman Kanak-kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), panti asuhan dan panti jompo bekerjasama dengan PT Japfa Comfeed yang bergerak di bidang agrofood.

"Kami bekerja sama dengan PT Japfa Comfeed Indonesia, salah satu perusahaan agrifood yang terbesar di Indonesia. Program pembagian ini dikaitkan dikaitkan dengan Gerakan Makan (Gema) 100 juta telur. Kota Bogor juga ada Sendog untuk anak usia dini tingkat TK sampai SD," ungkap Wina.

Wina melanjutkan, pembagian sudah dilakukan selama dua hari dengan pembagian hari pertama 4 ton telur dan hari ini didistribusikan 7 ton telur. Selain itu ada telur untuk panti asuhan juga panti jompo, serta pondok pesantren (ponpes).

"Ini dilakukan untuk anak-anak sekolah dengan tujuan mencegah stunting, sejalan dengan program Kota Bogor yang ingin menjadi kota sehat dan cerdas. Kita tahu sekarang lagi pemanasan global, cuaca ekstrem, yang pasti berpengaruh terhadap imunitas. Telur ini kaya akan protein sehingga memperkuat imunitas," jelasnya.

Wina menjelaskan, mudah-mudahan pemberian telur bisa meningkatkan kekebalan dan mencegah stunting, berujung pada anak-anak Kota Bogor yang sehat. Pihaknya sedang berupaya memberikan telur secara kontinyu, minimal satu minggu sekali sampai Desember 2019.

"Untuk penyediaannya kami melihat stok dari PT Japfa Comfeed. Disesuaikan dengan kebutuhan. Awalnya diutamakan untuk sekolah dan masyarakat kurang mampu. Kemudian untuk daerah kekurangan. Barulah diberikan ke semua sekolah," ujarnya.

Wina membeberkan, pihaknya membagikan telur dalam kondisi mentah, untuk proses atau pemberian kepada anak sekolah tergantung pihak sekolah. Kebanyakan telor yang diberikan direbus atau digorang dahulu, sementara tingkat PAUD dan TK dibuat dengan bentuk-bentuk yang menarik sehingga anak mau memakannya.

"Jadi masyarakat harusnya memperbanyak konsumsi telur, kalaupun ada kata banyak makan telur bisul, itu mitos ya. Nah, untuk pendistribusiannya karena ini kegiatan non budgeter, jadi harus mengambil ke kantor Distani Kota Bogor bak guru maupun perwakilannya dengan menbawa bukti permohonan dan nomor kuponnya," pungkasnya.



(Rizki Mauludi)

0 Komentar