Dihimbau Pengendara Tidak Melewati Proyek Toll BOR

Sumber Foto: Radar Bogor

Dihimbau kepada masyarakat yang biasa melewati arah Jalan Sholeh Iskandar, saat ini seharusnya mulai mencari akses pilihan rute lain agar tidak terjebak kemacetan parah.

Hal tersebut dilansir karena mulai hari ini Senin 16 September 2019 mulai diberlakukan rekayasa lalu lintas (Lalin) di sepanjang proyek pembangunan jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR).

Yang rencananya, PT Marga Sarana Jabar (MSJ) dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk akan melakukan banyak pemasangan erection box girder pada proyek BORR Seksi IIIA tersebut.

Rekayasa Lalin yang berupa contra flow dan untuk meminimalisasi adanya kemacetan, juga akan diturunkan banyak petugas gabungan antara Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor dan Satlantas Polresta Bogor Kota.

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas pada Dishub Kota Bogor, Teofilio Patrocinio Freitas menjelaskan, semua personil yang akan diturunkan sebanyak 23 orang, diantaranya 13 petugas mengatur saat pagi dan 10 orang siang hari sampai sore.

“Jam pagi kami mulai dari pukul 06.00 sampai jam 14.00 WIB, lalu siang mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB,” jelasnya kepada media.

Petugas yang berjaga, jelas Teo, difokuskan pada tiga titik sentral yaitu seperti di simpang Yasmin tepatnya di Traffic Light (TL) Lottemart, simpang Semplak dan simpang juga Salabenda.

Titik tersebut sudah sesuai dengan rute jalur alternatif bagi pengendara yang ingin melewati jalan menuju ke arah Parung dari Kota Bogor atau dari arah sebaliknya tanpa harus melewati lokasi proyek pembuatan jalan.

“Jalan alternatif dari arah Parung ke Bogor bisa mengambil ke arah Lanus Atang Sendjaja, begitu juga arah selanjutnya,” ceritanya.

Ia juga mengimbau, bagi masyarakat yang tidak memiliki kepentingan penting sebaiknya hindari melewati jalan sekitar proyek tersebut, karena pasti akan terjebak macet yang sangat panjang sebab adanya pengurangan lajur.

Walaupun pola rekayasa lalin telah diatur, Teo menjelaskan, kemungkinan juga akan ada perubahan karena melihat situasi dan kondisi di lapangan.

Salah satunya dengan arus yang semula contra flow menjadi pemendingan yaitu untuk pembersihan arus. Jika hal itu terjadi, Teo berharap pihak pelaksanaan tidak melakukan pemendingan arus pada saat jam sibuk dan sedang banyak orang beraktivitas. Khususnya pada pagi dan sore hari.

“Jika arus contra flow, pekerjaan boleh 24 jam. Tapi kalau terpaksa ada arus yang dipending kita harap di luar jam sibuk yaitu pagi dan sore. Dikarenakan kalau ada pemendingan bisa sampai tiga menitan dan itu sangat berharga pada saat jam sibuk lantaran antrian yang bisa sangat panjang,” jelas dia.

Teo juga mengimbau, kepada masyarakat Kota Bogor maupun yang sering melintasi rute proyek untuk lebih bersabar dan berhati - hati. Menurutnya, kerjasama dan juga ketaatan pengendara pada aturan dan juga imbauan petugas lapangan bisa berpengaruh pada kelancaran arus lalin di lokasi proyek.

Informasi berupa pengumuman di sebar melalui spanduk di sekitar area jalan alternatif maupun area proyek berlangsung, dan harus diperhatikan agar pengendara tidak kebingungan dan juga bisa meminimalisir adanya tingkat kecelakaan akibat jalan berbelok secara mendadak atau salah masuk jalur pengendara.

“Kalaupun bisa juga alih moda kendaraan dari roda empat ke roda dua saat jam sibuk sehingga tidak terjebak dalam situasi lalin yang memang saat ini pasti agak panjang antriannya ketika saat ada contra flow,” ungkapnya.

0 Komentar