Bogor Traditional Food Festival 2019, Toge Goreng dan Kopi Jadi Menu Utama

Sumber Foto: radarbogor.id

Bogor Traditional Food Festival yang baru saja digelar di lapangan Tegar Beriman, Cibinong. Acara tahunan yang digelar dalam rangka memperkenalkan ragam makanan khas daerah khususnya kota Bogor kepada masyarakat luas. Acara ini juga dimeriahkan dengan ragam kegiatan seperti sepeda santai, hiburan dan sebagainya.

Fun Day bersama GPU di Lapangan Tegar Beriman, Minggu (17/11/2019) pagi dimeriahkan dengan beragam kegiatan yang bisa dinikmati oleh masyarakat umum secara gratis untuk tiket masuknya.

Mulai dari jalan sehat, fun bike, bazzar, pameran pariwisita hingga Bogor Tradisional Food Festival yang dikemas dalam bentuk lomba makan minum tradisional. Menu utama yang dilombakan berbahan dasar toge goreng dan kopi.

Sebanyak ratusan peserta perwakilan dari 40 kecamatan dan 20 PHRI mengikuti kegiatan tersebut.

Ratusan menu makanan dan minuman tradisional berbahan toge goreng dan kopi itu pun disajikan oleh para peserta. Satu persatu para juri mencicipi dan menilai makanan dan minuman tersebut.

Hasilnya, untuk kategori tingkat kecamatan dimenangkan oleh Tamansari sebagai juara pertama, disusul Kecamatan Cibinong juara kedua, Kecamatan Dramaga juara ketiga dan Kecamatan Megamendung juara harapan pertama.

Sedangkan untuk kategori umum yang meliputi hotel, restoran dan catering, juara pertema dimenangkan oleh Hotel Lorin Sentul, juara kedua Hotel Taman Safari Indonesia, juara ketiga Leweng Gledekan Resort dan juara harapan satu diraih oleh Kopi Gudung Salak Cap Kujang.

Jajaran dewan juri pada kegiatan ini didatangkan dari Indonesian Chef Association (ICA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bogor.

Para peserta tampak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan mereka sudah mempersiapkan diri sejak jauh hari agar bisa maksimal bersaing di lomba tersebut.

“Persiapan untuk lomba ini sudah dari sebulan yang lalu, timnya ada 20 orang tapi untuk masak 11 orang aja, info lombanya tahu dari dinas pariwisata,” ujar Fuji ariyanti selaku peserta lomba dari Leuwisadeng.

Sedangkan menurut Saptriani, peserta dari Kopi Gunung Salak Cap Kujang berharap lomba ini dapat meningkatkan minat masyarakat Kabupaten Bogor untuk tetap melestarikan tradisi masyarakat Bogor.

“Jadi luar biasa Bupati Bogor ini, betul-betul menggairahkan kembali semangat masyarakat. Sering-sering aja acara seperti ini,” imbuhnya.

Acara ini akan tetap rutin dilakukan agar kecintaan terhadap makanan nusantara tetap terjaga juga melestarikan budaya daerah menjadi terkenal bagi seluruh masyarakat Bogor pada khususnya.

Sumber: radarbogor.id

0 Komentar