PVMBG Ungkap Penyebab Longsor Sukajaya

Lokasi rawan longsor di Sukajaya./Foto: Rishad

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis penyebab longsor dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Bogor pada awal tahun 2020 lalu.

Penyebab utamanya yakni, curah hujan disertai pelapukan tanah bersifat sarang, sehingga tidak menyerap air.

Pemeriksaan lapangan tahap pertama oleh PVMBG dilakukan di wilayah Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor pada Jumat (10/1/2020) kemarin.

Kepala PVMBG, Kasbani mengungkapkan, longsoran terjadi pada batuan gunung api endut, tuf atau jenis batu yang terbuat dari abu vulkanik yang dikeluarkan dari lubang selama letusan gunung berapi.

“Bidang lemah berupa kontak antara tanah, pelakupan batuan yang lebih segar sebagai bidang gelincir. Lalu lereng yang curam juga, karena di beberapa tempat hampir tegak,” kata Kasbani, Kamis (16/1/2020).

Lokasi rawan longsor di Sukajaya./Foto: Rishad
Dia menambahkan, gerakan tanah itu dikontrol oleh interaksi geologi dengan sifat tanah mudah luruh jika terkena air, ditambah kemiringan lereng yang terjal bahkan hampir tegak.

“Curah hujang yang mencapai 301,6 milimeter juga mengakibatkan peresapan air yang cepat ke dalam tanah, sehingga terjadi perubahan tekanan air dan berkurangnya kestabilan lereng,” katanya.

Selain itu, banyak mata air pada lereng di bagian bawah perbukitan menjadi satu, yang jyga menjadi penyebab adanya pergerakan tanah.

Lokasi rawan longsor di Sukajaya./Foto: Rishad
“Saat pemeriksaan dijumpai aliran air yang cukup deras pada material longsoran yang masih tertahan pada bagian atas lereng,” jelasnya.

PVMBG mencatat, di Kecamatan Sukajaya, banyak aliran sungai besar dan anak sungai yang bermuara di Sungai Cidurian, kemudian mengalir ke arah selatan dan utara.

Dia mengungkap, gerakan tanah terjadi pada lahan berupa ladang, kebun campuran, lahan kosong di sekitar pemukiman dan lahan belukar di sekitar lereng di bawah atau atas jalan.

Menurutnya, berdasarkan perta zona kerentanan gerakan tanah, lokasi gerakan tanah di Kecamatan Sukajaya masuk zona level menengah hingga tinggi.

“Daerah ini berpotensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Jika curah hujan di atas normal, gerakan tanah dapat terjadi, pun dengan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” kata Kasbani.  

(cek/pojokbogor)

Sumber: Pojokbogor.com

0 Komentar