Pemkot Bogor Akan Lakukan Simulasi Karantina Wilayah

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan simulasi karantina wilayah. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, upaya itu dilakukan untuk mengurangi pergerakan masyarakat yang tidak perlu, di tengah pandemi Corona.

"Nah mulai besok saya sampaikan ke Dinas Perhubungan untuk mulai simulasi-simulasi, termasuk membuat semacam cek poin untuk mengurangi semaksimal pergerakan masyarakat yang tidak perlu, yang tidak urgent, yang masih menganggap situasi ini, situasi normal, biasa saja. Jadi nanti Dinas Perhubungan akan melakukan simulasi besok," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, saat memberi keterangan di YouTube Pemerintah Kota Bogor, Minggu (29/3/2020).

Dedie menilai karantina wilayah sangat penting dilakukan karena selama ini, Kota Bogor menghadapi ketidakpastian. Menurut dia ekonomi daerah sudah tidak berjalan karena lebih dari 20 hotel sudah tutup.

Selain itu, banyak pusat pembelanjaan yang juga tutup dan sekolah diliburkan. Dia menjelaskan, bila hal ini terus terjadi, kerugian yang dialami akan semakin besar.

"Tapi kalau kita putuskan Jabodetabek mau lockdown, 3 minggu kek, 1 bulan, pastikan. Jadi persiapan dari sisi masyarakat, pemerintah ada. Jadi kalau kita putuskan lockdown misal 2 bulan, ayo kita laksanakan. Dan kita nanti ujungnya merayakan Idul Fitri bersama. Itu saja kalau dari sekarang kita lakukan, insyaallah selesai," ucapnya.

Dedie menerangkan, ada pengecualian bila karantina wilayah diterapkan di Kota Bogor. Dia menjelaskan, tenaga medis yang akan berangkat ke rumah sakit dan distribusi sembako, bisa diperkenankan keluar-masuk Kota Bogor.

Namun untuk masyarakat yang tidak memiliki kepentingan penyelamatan warga, kata Dedie, tidak diperkenankan untuk keluar-masuk. Sebab, kata dia, sistem karantina wilayah harus terkontrol dengan baik.

"Kota Bogor pada prinsipnya juga siap saja. Intinya kalau memang melakukan langkah-langkah lockdown, kita terapkan, ada beberapa skenario," ungkap Dedie.Dia pun mengatakan, Kota Bogor tidak akan langsung melakukan karantina wilayah. Pemkot Bogor, kata Dedie, masih menunggu pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Pemkot Bogor sudah merilis mengenai skenario karantina wilayah yang akan dilakukan. Pada skema yang dibuat ada 2 plan yakni karantina kewilayahan terbatas dan karantina seluruh wilayah Kota Bogor.

Pada skenario karantina kewilayahan terbatas, ada penyekatan arus lalu lintas di 5 lokasi simpang menuju Kota Bogor. Titik itu adalah Simpang Baranangsiang (menuju tugu kujang/SSA), Simpang Empang (menuju BTM/SSA), Simpang Jembatan Merah (dari Jl Merdeka menuju Jl Kapten Muslihat), Simpang Air Mancur (menuju Jl Jenderal Sudirman/SSA), dan Simpang Pangrango (menuju SSA).

Sementara untuk skenario karantina seluruh wilayah Kota Bogor, dilakukan penyekatan di 9 titik menuju Kota Bogor. Kesembilan lokasi itu, sebagai berikut:
  1. Simpang Baranangsiang (menuju Tugu Kujang/SSA)
  2. Simpang Empang (menuju BTM/SSA)
  3. Simpang Gn. Batu (menuju Jl. Veteran)
  4. Simpang RSUD (menuju Semeru/SSA)
  5. Simpang Air Mancur (menuju Sudirman/SSA)
  6. Simpang BOOR (menuju Wr Jambu/SSA)
  7. Simpang Marwan (dari arah Pangrango/SSA)
  8. Simpang Ekalokasari (menuju Baranangsiang/SSA)
  9. U-Turn Polsek Bogor Timur (menuju Baranangsiang/SSA)
Pada masing-masing persimpangan, baik untuk karantina kewilayahan terbatas maupun karantina seluruh wilayah Kota Bogor, akan diberi water barrier dan dijaga personel.

Sumber: detiknews

0 Komentar