Bima Arya Audit Protokol Kesehatan Pasca Lonjakan Covid-19 Bogor


Bogor, 11 Juni 2020 - Jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak yang dirawat di tiga rumah sakit di Kota Bogor ternyata berasal dari tiga kecamatan dari Kabupaten Bogor. Kecamatan tersebut adalah Cileungsi, Gunung Putri, dan Bojonggede. Bima Arya, Wali Kota Bogor mengungkapkan kabar terbaru ini pada 11 Juni 2020, saat ditemui di Balai Kota Bogor.
Kabar ini merupakan lanjutan dari peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 yang selalu naik dengan jumlah kurang lebih 15 pasien dalam sehari. Jumlah ini adalah jumlah yang paling tinggi sejak awal April 2020.

Peningkatan Tertinggi Selama Pandemi

Fakta ini tentu sangat mengejutkan, karena lonjakan jumlah pasien sangat drastis, bahkan dibandingkan saat pandemi baru melanda. Hasil penelusuran pemerintah kota Bogor adalah jumlah pasien yang terkena positif Covid-19 adalah dari luar Kota Bogor, yakni dari beberapa kecamatan selain dari tiga kecamatan tersebut di atas.
Bima Arya menyatakan pemerintah Kota Bogor melakukan tindakan cepat setelah melakukan penelusuran, supaya tidak ada sebaran lebih luas di wilayah kota.  Ia melanjutkan bahwa selain upaya pemutusan sebaran virus, pihak Pemerintah Kota serta Dinas Kesehatan Bogor berupaya untuk terus melakukan rapid test di semua wilayah Kota Bogor.

Utamakan Balai Kota Bogor dan Kantor-Kantor Pemerintahan

Menurut Wali Kota Bogor ini, rapid test segera diperbanyak, terutama di Balai Kota Bogor dan juga semua kantor dinas pemerintahan di seluruh wilayah Kota Bogor. Ia juga meminta jajaran di Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk melakukan inspeksi ulang akan kelengkapan alat medis, sekaligus pemberlakuan protokol kesehatan di seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kota Bogor.
Pria yang berhasil sembuh dari Covid-19 ini, menginstruksikan audit ketat akan fasilitas di tiap layanan kesehatan, sehingga persebaran virus corona tidak meluas dan dapat dikendalikan.

Penyebab Utama Lonjakan Drastis

Bima Arya menyesalkan lonjakan drastis di Kota Bogor. Ia menyatakan bahwa hal ini tidak akan terjadi apabila tempat-tempat yang seharusnya memberlakukan protokol kesehatan secara ketat, disiplin dalam implementasinya.
Tindakan tegas, papar Bima Arya, harus segera dilakukan bagi kantor pemerintahan atau layanan kesehatan yang tidak memberlakukan protokol kesehatan dengan disiplin. Ia mengatakan bahwa kasus positif corona di Kota Bogor sudah turun sebelum Lebaran tiba.
Tren positif tersebut ternyata tidak berlanjut, karena kondisi justru makin memburuk pasca libur lebaran. Ini merupakan penyebab utama mengapa program tatanan kebiasaan baru atau new normal batal dilaksanakan.
Justru saat ini pemerintah Kota Bogor memberlakukan PSBB transisi hingga sebulan ke depan. Akhir dari PSBB transisi juga belum dapat dipastikan, karena lonjakan angka kasus positif masih menunjukkan peningkatan setiap harinya.
Ia mengingatkan dengan serius, bahwa persebaran Covid-19 dapat dihentikan dengan cara yang sangat sederhana. Protokol kesehatan yang harus diperhatikan hanya cuci tangan sesering mungkin, menggunakan masker, jaga jarak dan menghindari kerumunan.  Vaksin dari tubuh masing-masing adalah keinginan untuk disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, pungkasnya.

Padatnya Aktifitas Warga Kabupaten Bogor di Wilayah Perkotaan

Problem meningkatnya kasus positif Covid-19 di kota Bogor ini memang terkait erat dengan pasien yang berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor, yang memiliki akses dekat dengan kota, yakni kecamatan Gunung Putri dan Cileungsi.
Pergerakan warga dari kecamatan tersebut ke Kota Bogor memang cukup intens, sehingga potensi penularan sangat tinggi. Upaya pemberlakuan protokol kesehatan di tempat-tempat umum di Kota Bogor pun harus ditingkatkan, selain hanya di kantor pemerintahan dan juga layanan kesehatan Kota Bogor.


Editor: Shara Nurrahmi

0 Komentar