Perluasan Jalur Sepeda di Kota Bogor Segera Dilaksanakan



Bogor, 06 Juli 2020 - Jalur bersepeda di Kota Bogor sudah lama menjadi destinasi utama dari warga yang ingin bersepeda di pagi atau sore hari. Memang, jalur khusus sepeda di kota ini cukup memadai dengan panjang 4 km. Selama ini, jalur sepeda itu berdampingan dengan jalur pejalan kaki, yang terletak di sepanjang Sistem Satu Arah, mengitari Kebun Raya Bogor serta Istana Bogor.

Tiga Tahun Dinikmati Warga Bogor

Dedie A Rachim mengatakan bahwa jalur tersebut sudah dibangun sejak 2017. Menurutnya, penyediaan jalur bersepeda itu dengan panjang 4 kilometer. Wakil Wali Kota Bogor ini menambahkan bahwa jalur tersebut sengaja berdampingan dengan jalur pejalan kaki, yang ada di sepanjang jalan Otista, kemudian menuju jalan Juanda, kemudian ke jalan Jalak Harupat serta sebagian dari Jalan Pajajaran.
Menindaklanjuti kebutuhan akan penambahan jalur bersepeda di masa PSBB transisi, Dedie mengatakan pada 4 Juli kemarin, dimana jalur sepeda segera ditambah. Jajaran pemerintah Kota Bogor menaruh perhatian besar kepada kebutuhan warga, untuk memulai pola hidup sehat.
Karena itulah, fasilitas umum juga harus ditambah sehingga menghindari kerumunan yang terlalu banyak. Dedie mengatakan bahwa penambahan jalur akan segera dilakukan, mengingat pandemi COVID-19 belum usai.

Jalur Ditambah untuk Mengurai Kerumunan Terutama di Akhir Pekan

Dedie kembali menegaskan bahwa penambahan jalur tersebut merupakan salah satu upaya pemkot Bogor untuk menekan laju penyebaran virus corona, di masa adaptasi kebiasaan baru. Perumusan pengembangan jalur baru untuk bersepeda sudah diproses, sehingga era new normal dapat dilakukan dengan lancar.
Pengembangan dari trek untuk bersepeda, lanjut Dedie adalah di sekitar Jalan Raya Pajajaran. Jalur sekitar jalan tersebut adalah yang menuju ke Tugu Kujang dan juga jalur yang mengarah ke Warung Jambu, serta di Jalan Surya Kencana yang mengarah ke Sukasari.
Dedie sendiri mengungkapkan bahwa ada beberapa tantangan yang perlu dicarikan solusinya. Menurutnya, kontur jalan perlu diperhatikan.  Tidak hanya itu, jalur tersebut tidak terlalu lebar, sehingga perlu ada proses pelebaran yang tentu memerlukan waktu, tenaga dan biaya ekstra. Dedie mengatakan bahwa penyesuaian ini akan segera dilakukan.
Perluasan ini, menurut Dedie, perlu segera dilakukan karena jalur pejalan kaki yang juga sering dipergunakan untuk jogging juga perlu ditambah. Memang, banyak pengguna jogging track yang memanfaatkan kesegaran udara pagi di jalur seputaran Kebun Raya Bogor ini. Yang patut disayangkan adalah banyaknya sepeda motor serta mobil yang menggunakan jalur pesepeda tersebut, terutama saat sudah memasuki jalan Otista.

Warga Harapkan Penambahan Jalur Secepatnya

Hal ini dikeluhkan oleh salah seorang warga bernama Eka Rahmat. Menurut pria yang berdomisili di Kota Bogor ini, para pengguna jalan yang bersepeda dan berjalan kaki atau lari pagi cukup terganggu saat kendaraan bermotor turut menggunakan jalur sepeda. Padahal , ia dan pengguna jalur sepeda serta jogging sangat senang dengan keberadaan jalur khusus di seputaran Kebun Raya Bogor. Eka mengeluhkan kepadatan pengguna motor, terutama di akhir pekan.
Sebagai warga dan pengguna fasilitas di Kota Bogor, Eka tentu menyambut gembira tentang penambahan jalur sepeda dan jogging track. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan, sehingga pengguna jalan dapat sama-sama menikmati kelancaran lalu lintas.
Sejauh ini, memang warga Kota Bogor sudah menikmati fasilitas bersepeda serta berjalan kaki selama tiga tahun di seputaran Kebun Raya Bogor tersebut. Jalur tersebut memang telah memadai,karena telah disediakan jalur khusus, dengan rambu-rambu sebagai pemisah pengguna jalan, baik pesepeda, pejalan kaki, dan pengguna kendaraan bermotor.



Editor: Shara Nurrahmi

0 Komentar