Polisi Waspadai Kepadatan Wisatawan Puncak Saat Libur Panjang



Libur panjang akhir pekan ini karena hari raya Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat (31/7/2020), diyakini akan meningkatkan pergerakan masyarakat untuk berwisata, termasuk ke kawasan Puncak di Kabupaten Bogor. Untuk mengantisipasinya, Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor fokus mengamankan arus kendaraan di daerah itu selama Jumat hingga Minggu (2/8/2020). 


”Kekuatan Satlantas ada 187 personel, kami tempatkan mulai Jumat sampai dengan Minggu,” ucap Kepala Satlantas Polres Bogor Ajun Komisaris Fitra Zuanda saat dihubungi pada Kamis (30/7).


Ajun Komisaris Fitra menekankan, itu belum termasuk anggota Polres Bogor dari fungsi lain, seperti dari satuan intelijen, satuan reserse kriminal, dan samapta bhayangkara, yang juga diperbantukan di bawah komando kepala bagian operasional polres.


Fitra menegaskan, 187 anggota satlantas bertugas sepenuhnya selama tiga hari tanpa ada pembagian giliran kerja. Ini mempertimbangkan potensi gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran arus lalu lintas dari meningkatnya volume kendaraan wisatawan di Jalur Puncak selama akhir pekan panjang dibanding akhir pekan biasanya.


Fokus personel satlantas adalah mengupayakan kelancaran arus kendaraan serta menekan angka kecelakaan lalu lintas. Untuk pengawasan kepatuhan pengguna jalan terhadap protokol kesehatan, Satlantas Polres Bogor hanya berwenang untuk menghimbau warga senantiasa mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.


Namun, Polres Bogor tidak berwenang memberi hukuman terhadap pelanggaran protokol kesehatan. Itu adalah ranah Pemerintah Kabupaten Bogor. ”Itu nanti kami koordinasikan dengan Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) dan dishub (dinas perhubungan). Saya sudah membuat grup Whatsapp penanganan Jalur Puncak, melibatkan instansi-instansi terkait,” tutur Fitra.


Untuk skenario penanganan kemacetan di Jalur Puncak, Satlantas Polres Bogor tetap mengandalkan sistem satu arah (one way) atau kadang juga dikenal sebagai buka-tutup Jalur Puncak. Namun, jika biasanya sistem satu arah diberlakukan pada Sabtu dan Minggu, pada akhir pekan panjang ini ada kemungkinan rekayasa lalu lintas tersebut juga diberlakukan mulai Jumat.


Namun, Fitra menekankan, semuanya bergantung volume kendaraan dan situasi lalu lintas Jalur Puncak. Sistem satu arah bukan harga mati. Jika ternyata arus kendaraan landai, rekayasa itu tidak diperlukan.


Biasanya, pada Sabtu, lalu lintas dibuka satu arah mulai pukul 07.30 untuk kendaraan-kendaraan yang mengarah ke atas, dari Pos 1 Bandung ke Rindu Alam. Mulai pukul 12.30, jalur dibuka untuk lalu lintas arah sebaliknya. Pada Minggu, biasanya jalur diprioritaskan untuk kendaraan yang mengarah ke bawah karena kebanyakan pengendara mengakhiri wisatanya di Puncak.




Sebagai gambaran, pada Sabtu (25/7/2020) sistem satu arah berlaku untuk ke arah atas (dari Jakarta menuju Puncak) mulai sekitar pukul 08.00, kemudian pukul 11.00 lalu lintas normal untuk kedua arah. Menjelang pukul 13.00, sistem satu arah diberlakukan lagi, tetapi untuk ke arah bawah (dari Puncak ke Jakarta).


Sementara itu, Yulius H Suprihardo dari Humas Taman Safari Indonesia, mengatakan, tidak ada persiapan yang berbeda dari Taman Safari Bogor di Cisarua, Kabupaten Bogor, dalam menyambut libur panjang Idul Adha mulai Jumat. ”Jumlah personel pun tetap. Namun, ada beberapa wahana dan pertunjukan yang belum dibuka sehingga personel-personel yang ada di sana bisa digeser ke tempat-tempat yang membutuhkan,” ucapnya.


Yulius menambahkan, tidak ada pembatasan pengunjung berdasarkan usia dan domisili. Anak kecil ataupun orang lanjut usia boleh datang. Wisatawan dari daerah juga boleh masuk. ”Kalau pengunjung kita batasi, otomatis akan berkurang pengunjungnya, sementara PAD (pendapatan asli daerah) wajib hukumnya,” ujarnya.


Kalau pengunjung kita batasi, otomatis akan berkurang pengunjungnya, sementara PAD (pendapatan asli daerah) wajib hukumnya. Untuk itu, tidak ada pembatasan pengunjung berdasarkan usia dan domisili.


Namun, Yulius memastikan pihaknya siap menegakkan protokol kesehatan dalam beroperasi agar risiko penularan Covid-19 bisa diminimalkan. Petugas di Taman Safari senantiasa mengimbau pengunjung untuk menjaga jarak dan memakai masker.


Taman Safari Bogor pun tidak menetapkan kuota kunjungan. Sebab, menurut Yulius, pola pergerakan wisatawan keluar-masuk Taman Safari umumnya membuat kepadatan orang dalam satu waktu kecil kemungkinan terjadi. Selain itu, area berwisata di Taman Safari Indonesia yang begitu luas membuat pengunjung leluasa untuk menjaga jarak fisik. Secara keseluruhan luas Taman Safari Bogor lebih kurang 200 hektar.


Sumber : Kompas


0 Komentar