Pulang Tamasya ke ’Negeri di Atas Awan’ 2 Warga Bogor Meninggal



Informasi yang dihimpun, keduanya jadi korban ke­celakaan saat kendaraan pikap bernomor polisi F 8158 HE bermuatan lima orang itu terguling lantaran tak kuat menanjak dan mengalami rem blong.

Kasatlantas Polres Lebak AKP Tri Wilarnom mengatakan, mobil tersebut datang dari arah Warung Banten menuju Cipanas. Setibanya di lokasi, pikap yang dikemudikan Pipi Sopian mengalami rem blong saat di jalan menurun. “Sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya dan menga­kibatkan kendaraan tersebut terguling,” katanya.

Akibat kecelakaan tersebut, tiga penumpang dinyatakan meninggal dunia di lokasi. Yakni sopir atas nama Pipi Sopian (warga Jasinga, Kabu­paten Bogor) dan dua penum­pang atas nama Encung (warga Jasinga) dan Suria (warga Lebak, Banten).

Sedangkan dua penumpang lainnya, Tarmidi (60) dan Yuta (55), yang juga warga Jasinga, itu mengalami luka-luka yang kini tengah mendapat pera­watan intensif. “Dua penum­pang lainnya mengalami luka dan mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Citorek,” ujarnya.

Terpisah, Camat Jasinga Hi­dayat Saputradinata membe­narkan bahwa korban ke­celakaan tersebut merupakan warganya. ”Setelah saya cari info, bahwa benar mereka adalah warga Kampung Peu­teuy, Desa Kalongsawah, Ke­camatan Jasinga,” kata Hi­dayat.

Saat ini, ia mengaku pihaknya sedang mencari informasi terbaru terkait kondisi korban. ”Kami beserta jajaran sedang mencari informasi. Soalnya mereka itu warga kami. Sudah saya perintahkan juga perang­kat desa untuk mendatangi kediaman korban,” ujarnya.

Di sisi lain, peristiwa terse­but sempat membuat heboh jagat maya. Pasalnya, video kecelakaan itu diunggah be­berapa akun media sosial. Seperti akun Instagram @ InfoRangkasbitung yang me­nampilkan tiga slide foto ke­celakaan di tanjakan menuju lokasi wisata Gunung Luhur.

Peristiwa itu tepatnya ter­jadi di perbatasan Kabupaten Bogor dengan Sukabumi. Namun, akses terdekat menu­ju lokasi tersebut dari Rang­kasbitung, Ibu Kota Lebak, yakni melalui Kecamatan Cipanas, tak bisa dilalui usai banjir bandang pada 1 Ja­nuari lalu lantaran jembatan­nya terputus.

Akses satu-satunya ke lo­kasi tersebut yakni harus memutar melalui Kecamatan Sobang ataupun Bayah-Sa­warna-Cikotok. Parahnya, Penerangan Jalan Umum (PJU) pun tak ada. Lokasinya masih berupa hutan dan jauh dari perkampungan. 


Sumber : Metropolitan

0 Komentar