22 Kecamatan di Kabupaten Bogor Langganan Bencana, Berikut Sebarannya


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengklaim saat ini sudah dalam keadaan siap siaga bencana, mengingat curah hujan ekstrem kerap terjadi. Sebanyak 22 dari 40 kecamatan di Kabupayen Bogor rawan terjadi bencana.

Masyarakat yang tinggal di zona tersebut diminta waspada mengingat curah hujan saat ini cukup tinggi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor Dede Armansyah mengatakan ke-22 kecamatan yang rawan bencana tersebut berada di wilayah timur, selatan dan barat Kabupaten Bogor.

Untuk wilayah timur yakni kecematan Tanjungsari, Cariu, dan Sukamakmur. Wilayah Selatan yakni Megamendung, Cisarua, Ciawi, Cigombong, Cijeruk, dan Caringin.

Sedangkan wilayah barat berada di Kecamatan Tamansari, Tenjolaya, Pamijahan, Lewisadeng, Leweiliang, Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, dan Nanggung.

Kata Dede menjelaskan, ada tiga faktor utama yang mendasari daerah-daerah tersebut menjadi rawan bencana longsor, yaitu faktor morfologi , geologi dan tata guna lahan.

"Morfologinya bergunung dan berlereng, kedua faktor geologinya daerah tersebut batuan atau tanahnya mengandung lempung yang memang apabila kena hujan akan berubah menjadi bidang gelincir dan ketiga faktor tata guna lahan jadi akibat tekanan penududuk kebutuhan pemukiman dan pertananian sekarang makin merambah ke daerah yang berlereng dan tepi jurang. Ini faktor longsor terjadi," Dede menerangkan, Senin 28 September 2020.

Di samping itu, tambah Dede, ada faktor pendukung yang sangat mempengaruhi ketiga faktor dasar tadi yakni hujan. Setelah ketiga faktor tersebut ada, ketika dipicu curah hujan tinggi maka terjadi longsor.

Kemudian, untuk daerah rawan banjir secara garis besar juga termasuk dalam wilayah rawan longsor tersebut. Namun, ada 8 sungai besar di Kabupaten yang harus diwaspadai oleh masyrakat dibantaran saat curah hujan tinggi karena berpotensi banjir.

Paling tidak ada 8 sungai utama di Kabupaten Bogor yang harus diantisipasi karena rawan banjir dari arah timur itu ada Sungai Cipamingkis dan Cibeet.

Di tengah ada Sungai Cileungsi, Sungai Cikeas, Ciliwung dan Cisadane. Yang di barat ada Sungai Cidurian, Cianten termasuk anak sungainya. Ini adalah sungai-sungai besar yang rawan banjir.

Tidak hanya itu, daerah hulu sungai seperti Puncak untuk aliran Sungai Ciliwung dan hulu Sungai Cianten yang menyebabkan banjir di wilayah Kecamatan Pamijahan pada Senin 21 September 2020 lalu.

Sementara untuk antisipasi, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan juga membentuk desa tangguh bencana yang isinya satgas serta relawan.

"Kita juga lakukan edukasi dan sosialisasi ke sekolah-sekolah, pesantren ini terus kita lakukan. Juga melalui medos seperti di WA grup itu kita juga kesiapsiagaan hadapi bencana,”

“Kita juga menghimpun teman-teman yang tergabung di organisasi penggiat anti bencana di forum pengurangan resiko bencana. Mereka juga cukup aktif melakukan edukasi dan sosialisasi penanggulangan bencana ke warga," tutup Dede.***

0 Komentar