BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Bogor 3 Hari ke Depan



Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bogor Abdul Muthalib menghimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem dalam 3 hari kedepan, tepatnya hingga Rabu (5/11/2020).

Peringatan itu dikeluarkan BMKG setelah Senin 2 November sejumlah pohon bertumbangan di wilayah Kota Bogor hingga mengakibatkan 4 orang mengalami luka.

"Prospek cuaca tiga hari ke depan, masih berpotensi terjadinya hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada sore hingga menjelang malam hari di wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Bandung barat," katanya dalam keterangan pers tertulis yang diterima Selasa (3/11/2020)

Maka dari itu, pihaknya menghimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll).

"Dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," katanya.

Ia menyebut, berdasark data BPBD Kota Bogor pada Senin (2/22/2020 dilaporkan terjadi angin kencang di Kota Bogor dan sekitarnya yang mengakibatkan dinding roboh, empat pohon tumbang di beberapa lokasi.

"Meskipun Curah hujan dengan intensitas ringan tercatat di daerah IPB Baranangsiang 2.6 mm namun kecepatan angin mencapai maksimum 20 knots km/jam teramati di Stasiun Klimatologi Bogor," ungkapnya.

Ia menambahkan, berdasarkan data model analisa Anomali SST pada tanggal 1 November 2020 di sekitar Laut Jawa Jawa Barat masih hangat +2.0 °C s/d +3.0 °C, hal ini mengindikasikan potensi penguapan cukup signifikan untuk pembentukan awan - awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat.

"Berdasarkan pola sebaran angin 3000 ft tanggal 2 November 2020 pukul 00.00 UTC pada umumnya angin yang melewati wilayah Jawa Barat dari arah Timur hingga Selatan," katanya.

Terdapat pusat siklonik yakni Typhoon "Atsani” (1002 hpa) dan "Goni"(1000 hpa) yang terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan maksimal di pusat sistem 35 knots dan bergerak ke arah Barat membentuk shear dan konvergensi yang memanjang dari Sumatera Selatan hingga Kalimantan menyebabkan terbentuknya daerah belokan dan perlambatan angin yang melewati wilayah Jawa Barat.

"Kondisi ini mendukung suplai uap air ke wilayah Jabar, terpantau adanya daerah dengan kecepatan angin signifikan di sekitar Laut Jawa sebelah Utara Jabar berpotensi menyebabkan kenaikan kecepatan di beberapa wilayah di Jawa Barat diantaranya daerah Bogor," jelasnya.

Terkait kejadian tersebut, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jabodetabek sebelum terjadinya cuaca ekstrim pada tanggal 2 November 2020 sebanyak dari pukul 13.30 wib hingga 16.00 WIB.

"Pada awal bulan November 2020 di wilayah Jawa Barat masih mengalami periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan, dimana perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es," pungkasnya.

Sumber : Kompas


0 Komentar