Jokowi Bagikan 650 Bidang Tanah kepada Warga Kota Bogor



Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kembali membagikan sertifikat tanah kepada masyarakat Kota Bogor secara virtual, Senin (09/11/2020).

Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bogor, Erry Juliani Pasoreh mengatakan Ada 650 bidang di Kota Bogor yang diberikan sertifikatnya.

Dengan rincian pada 2018 lalu ada sekitar 279.000 bidang dan baru setengahnya yang sudah bersertifikat.

Sehingga, di tahun 2018 hingga 2019 setengahnya lagi hampir 120.000 bidang kembali disertifikatkan.

“Jadi pada 2018 sebanyak 90.000 bidang dan 2019 sebanyak 96.000 bidang,” kata Erry kepada wartawan di Teras Balai Kota.

Erry mengaku, banyak bidang yang terdaftar belum semua dijadikan sertifikat. Alasannya, karena ada persyaratan yang belum lengkap. Sehingga masuk kedalam kategori klaster tiga. Lalu dengan kategori klaster dua atau sengketa.

Selanjutnya di tahun 2020 ini, BPN menyajikannya ke dalam bentuk Peta Lengkap Kelurahan. Merujuk data yang ada, dari 68 kelurahan sudah 46 kelurahan di Kota Bogor yang sudah diserahkan sertifikat.

“Sisanya 22 kelurahan yang akan diselesaikan hingga akhir tahun,” tegas Erry.

Dan saat ini, sudah ada tiga kecamatan di Kota Bogor yang ada dalam peta lengkap. Sehingga kedepan tak ada lagi tumpang tindih dan kepastian hukum di bidang pertanahan.

“Tahun depan, kita meningkatkan klaster 3 yang belum lengkap, dinaikkan jadi klaster 1 atau sertifikat. Sedangkan sengketa harus selesai dulu, baru bisa diproses,” ucapnya.

Untuk diketahui percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah ini merupakan bagian dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang telah dimulai sejak periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Sebagaimana instruksi Presiden, Kementerian ATR pada 2017 silam berhasil melakukan percepatan dengan menerbitkan dan menyerahkan sebanyak 5,4 juta sertifikat setelah tahun-tahun sebelumnya hanya mampu menerbitkan kurang lebih 500 ribu-an sertifikat.

Target dan realisasi tersebut semakin meningkat tiap tahunnya di mana pada tahun 2019 lalu tercatat sebanyak 11,2 juta sertifikat hak atas tanah telah diterima masyarakat di seluruh Indonesia.

“Tahun ini sebetulnya saya beri target 10 juta. Tapi saya tahu ini ada pandemi, ada hambatan di lapangan maupun di kantor. Oke, saya turunkan dari 10 juta menjadi 7 juta. Saya yakin In Shaa Allah ini juga bisa tercapai,” ucapnya.

Dalam laporannya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil melaporkan bahwa dari sebanyak 7 juta target penyerahan sertifikat yang ditetapkan untuk tahun 2020 ini, Kementerian ATR telah merealisasikan target penyerahan untuk kurang lebih 6,5 juta bidang tanah.

“Kementerian ATR/BPN telah berhasil mensertifikatkan sebanyak 5,4 juta pada tahun 2017, sebanyak 9,3 juta pada tahun 2018, dan sebanyak 11,2 juta pada Tahun 2019. Karena pandemi dan refocusing anggaran, target PTSL 2020 menjadi 7.370.510 bidang dan pada saat ini telah terealisasi sebanyak 6,5 juta bidang,” pungkasnya.

Sumber: Pojok Satu


0 Komentar