Jokowi Tinjau Simulasi Pemberian Vaksin di Kota Bogor



Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (18/11/2020). Rencananya vaksinasi Kota Bogor akan menjadi rujukan bersama tiga lokasi lain yakni Puskesmas Abdi Zainal di Bali, RSPI Sulianti Saroso Jakarta, dan RS di Ambon.

Jokowi meninjau simulasi pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Berdasarkan agenda Pemerintah Kota (pemkot) Bogor, peninjauan simulasi akan didampingi Menteri Kesehatan Terawan dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Sementara pemerintah pusat terus mematangkan vaksinasi yang direncanakan pada Desember 2020. Pemberian vaksin itu mundur dari rencana semula November. Persiapan meliputi distribusi vaksin dari hulu ke hilir, lokasi vaksin, persiapan logistik, hingga proses alur pemberian vaksin nantinya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor yang juga Wakil Ketua Satgas Covid Kota Bogor, Dedie A Rachim menyebutkan, untuk simulasi harus dipetakan dahulu siapa saja yang menerima vaksin.

Dedie mengatakan, pihaknya akan menyeleksi warga yang mengikuti uji coba vaksin. Jumlahnya kurang lebih sekitar 350 orang. Diutamakan tenaga kesehatan (nakes), petugas laboratorium, petugas pemulasaraan jenazah, sopir ambulans, penggali kubur dan petugas di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor.

Untuk pelaksanaan vaksinasi, sepenuhnya tanggung jawab pemerintah pusat. Pemkot Bogor ujar Dedie hanya mempersiapkan proses simulasi, tenaga personil dan daftar warga yang akan menerima vaksin.

Satu hal yang perlu diingat adalah orang yang akan diberi suntikan harus sehat, bebas dari Covid-19. Hal itu harus diuji melalui tes usap (swab test) atau rapid test.

Selain itu, Pemkot Bogor juga bertanggung jawab untuk mengajak masyarakat agar tidak takut pada vaksin. Sebab, hal ini adalah sebuah harapan besar agar masyarakat bisa kembali pulih. 

“Masyarakat nanti menyambut kedatangan vaksin sebagai satu harapan, bahwa tidak perlu lagi ada ketakutan akan pandemi Covid-19. Tapi justru ini adalah sebuah harapan besar dari kita semua kembali pulih di era yang disebut new normal,” tutupnya.

Sumber: Beritasatu

0 Komentar