Pemkot Bogor: Pengajuan Dana Pinjaman PEN ke Pusat Capai Rp 500 Miliar

Bogor, 01 Desember 2020 – Masih menunggu kabar selanjutnya hingga saat ini. Pada 27 November lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah mengajukan dana pinjaman bantuan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Pemerintah Pusat.

Tak tanggung-tanggung, nilai total dana bantuan yang di ajukan ke pemerintah pusat mencapai angka Rp 500 miliar. Nilai yang tidak sedikit tersebut pasti di harapkan masyarakat agar peruntukannya benar-benar digunakan secara tepat oleh pemerintah. Mengingat tugas utama pemerintah adalah sebagai perangkat yang menjalankan kepentingan masyarakat.

Dana PEN yang Diajukan Turun, Dari Rp 768 Miliar Jadi Rp 500 Miliar

Pada Senin 30 November, di temui Republika secara langsung usai peresmian Jalan Parung Banteng, di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.  Bima Arya Sugiarto selaku Wali Kota Bogor menyebutkan kepada wartawan, dana sebesar Rp 500 miliar tersebut jauh berkurang jika di bandingkan anggaran yang telah di ajukan sebelumnya.

Bima Arya merincikan di depan awak media bahwa, dana Rp 500 Miliar tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas kesehatan dan infrastruktur lain. Antara lain yaitu pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, pengembangan kawasan Surya Kencana, pelebaran jembatan Otista, dan perawatan jembatan Sempur.

Dikatakan juga oleh Bima Arya bahwa, pengajuan pinjaman dana tersebut telah di sepakati secara substansi oleh anggota DPRD Kota Bogor. Dan dalam prosesnya dokumen-dokumen yang telah diserahkan tersebut pastinya masih akan di pelajari dulu oleh pemerintah pusat satu per satu sebelum di setujui.

Meski tidak terlambat, Bima Arya mengaku, penyerahan dokumen-dokumen pengajuan dana pinjaman PEN tersebut mepet dengan batas waktu yang telah ditentukan. Namun, Ia mengharapkan agar keempat hal yang diajukan Pemerintah Kota Bogor tersebut kedepannya bisa segera di jalankan.

Sebelumnya, dana yang di ajukan Pemerintah Kota Bogor untuk PEN lebih besar lagi yakni sebesar Rp 768 miliar. Dana tersebut yang tadinya akan ditujukan untuk revitalisasi kawasan GOR Pajajaran. Namun pada akhirnya, diketahui jumlah yang diajukan berubah dan turun menjadi Rp 500 miliar. Bahkan peruntukannya juga di alihkan dengan pertimbangan kondisi kebutuhan saat ini.

Sedangkan mengenai kelanjutan nasib revitalisasi GOR Pajajaran sendiri, Bima Arya menyebutkan antara dua opsi yakni akan menunggu bantuan lain dari pemerintah atau akan di alihkan ke Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Namun dengan jumlah yang tidak sebesar pengajuan pinjaman sebelumnya dengan alasan terbatasnya dana APBD.

Anggota DPRD Kota Bogor Sarankan Bangun Fasilitas Kesehatan dan SDM

Sebelumnya sudah ada masukan dari anggota DPRD Kota Bogor, mengenai rencana Pemerintah Kota mengambil pinjaman sebesar Rp 768 Miliar melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional, Atang Trisnanto selaku Ketua DPRD Kota Bogor menilai bahwa, pembangunan GOR Pajajaran belum terlalu mendesak dan harusnya bukan menjadi prioritas.

Ia menyarankan, bila mengingat saat ini dunia sedang dirundung pandemi selama setahun belakangan, khususnya masyarakat kita sedang berada di tengah situasi Covid-19  yang belum kunjung berakhir, seharusnya Pemerintah Kota Bogor lebih mengutamakan hal-hal yang lebih mempunyai manfaat untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Seperti misalnya dengan memperhatikan kebutuhan akan peningkatan fasilitas layanan kesehatan yakni pembangunan rumah sakit, penyediaan sumber daya manusia yang memadai di bidang kesehatan beserta kesejahteraannya, penambahan ruas jalan, dan infrastruktur lainnya.

0 Komentar