Jalan Alternatif Parung Banteng - Katulampa Selesai

Bogor, 02 Desember 2020 – Selesainya jalan alternatif parung banteng Kecamatan Bogor, membuat beberapa pihak merasa lega. Karena, jalan ini nanti akan menghubungkan wilayah kabupaten Bogor dengan di Sukaraja hingga wilayah Bogor yang merupakan jalur R3. Menurut Hari Arif Soyan, Direktur proyek Summarecon Bogor menjelaskan bahwa anggaran pembangunan jalan tersebut bisa mencapai 56 milyar rupiah.

Pembebasan Lahan Untuk Pembangunan Jalan

Pembangunan jalan sepanjang 650 meter dan lebar 11 meter di daerah kecamatan Bogor ini, sebenarnya adalah tanah yang berasal dari pembebasan lahan. Prosesnya cukup sulit dan memakan waktu, yaitu menyangkut 20 lahan yang harus dibebaskan bahkan beberapa diantaranya sudah pindah tangan atau diwariskan. Karena, beberapa keluarga sudah memecah bagian tanah yang sudah menjadi warisan tersebut.

“Karena terlalu lama, sehingga pembebasan tanah tersebut mejadi lebih sulit dikarenakan ada beberapa tanah yang sudah berpindah tangan,” jelas Hari.  Begitu tugas proyek jalan ini selesai, maka tanggung jawab Sumarrecon Bogor akan pembangunan ini pun terpenuhi. Dengan begitu, mereka bisa melanjutkan untuk proyek-proyek selanjutnya yang berhubungan dengan pembangunan jalan ini.

Pembangunan jalan yang sudah memakan banyak biaya, sudah seharusnya memberikan manfaat bagi daerah setempat. Oleh karena itu, meskipun memiliki masalah pada saat proses pembebasan lahan tetap diusahakan untuk bisa mencapai yang sudah direncanakan. 

Maka, pemerintah saling bekerja sama dengan masyarakat untuk bisa menyelesaikan proyek tersebut demi kepentingan bersama. Pada akhirnya, proyek selesai dan sekarang sudah bisa dinikmati hasilnya untuk membuat jalan shuttle bus seperti yang sudah direncanakan sebelumnya. Dengan harapan, bisa menyelesaikan masalah sarana dan prasarana unit jalan.

Pembentukan Shuttle Bus Baru

Rencana selanjutnya setelah pembangunan jalan selesai, pastinya akan membentuk shuttle bus dengan menghibahkan dua bus untuk kawasan Bogor Timur. Salah satu tugas syarat yang berkaitan dengan prasarana dan sarana umum ditujukan pada Summarecon Bogor, yaitu penyerahan bus-bus tersebut untuk dimanfaatkan pada shuttle bus tersebut. Bahkan penghibahan dua bus tersebut akan dimanfaatkan sebagai pendukung mobilitas warga daerah tersebut.

Namun, untuk realisasinya pemanfaatan bus tersebut mungkin akan diberikan kuasa pada pemkot daerah yang bersangkutan. Karena, penggunaan bus baru yang dihibahkan belum bisa diketahui akan digunakan untuk trayek mana yang disebabkan juga karena pembentukan shuttle bus yang masih baru. Oleh karena itu, penggunaannya akan diserahkan pada pemerintah daerah setempat. Penghibahan bus nya saja baru berjumlah dua bus, dan akan menyusul bus-bus berikutnya. Pastinya, pembuat shuttle bus ini juga harus bisa mengatasi masalah kemacetan jalan.

Solusi Kemacetan Kota Bogor

Lain halnya lagi dengan kondisi jalan pada wilayah kota Bogor, dimana walikota Bogor Bima Arya Surya Bima Sugiarto bahwa dilokasi yang sama juga sering terjadi kemacetan yang biasa terjadi pada perayaan Natal dan juga Tahun Baru.

Oleh karena itu, jika exit tol bisa mulai dibuka bulan Desember 2020 maka akan menjadi solusi untuk masalah tersebut. Karena, biasanya kemacetan berfokus pada jalan Pajajaran yang sering terjadi tapi kini bisa beralih pada jalan Baranang siang yang bisa terurai. 

Bahkan, jalan baru yang akan mulai diaktifkan di daerah Parung Banteng ini akan sangat membantu. Karena, terhubung dengan jalan regional Ring Road (R3). Jika exit tol telah dibuka, maka akan sangat membantu dan bisa membuat kepadatan pada libur natal dan tahu baru bisa berkurang.

0 Komentar