Bus Gratis di Stasiun Bogor Kembali Beroperasi
Bogor, 03 Februari 2021 - Pemerintah kembali menyediakan angkutan bus gratis alternatif yang hanya dioperasikan dalam hari serta jam tertentu. Hari dan jam tertentu yang dimaksudkan, yakni ketika sering dijumpai lonjakan penumpang KRL commuter Jabodetabek. Termasuk di dalamnya di stasiun Bogor. Pemerintah kembali mengoperasikan bus gratis di stasiun Kota Bogor.
Masih Adakah Lonjakan Penumpang Pada Masa PSBB Sekarang Ini?
Seperti yang diketahui bersama, eksistensi angkutan bus alternatif ini akan dioperasikan saat terjadi lonjakan penumpang di KRL commuter line Jabodetabek. Namun, hal ini lantass memunculkan pertanyaan. Yakni, apakah akan terdapat lonjakan penumpang dalam masa PSBB sekarang ini? Pasalnya, Jabodetabek pun mengalami PSBB.
Polana B. Pramesti sebagai Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), menuturkan, apabila meskipun dalam aktivitas masyarakat terdapat mekanisme Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tetapi masih ada potensi lonjakan penumpang.
Terutama di hari Senin pagi pada lokasi-lokasi tertentu. Yang mana hal tersebut justru akan berimplikasi pada tidak terlaksananya physical distancing. Padahal, di masa pandemi Covid-19 ini, physical distancing merupakan hal yang sangat dianjurkan, bahkan wajib untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Maka dari itu, untuk menghindari kerumunan akibat lonjakan penumpang KRL pada lokasi-lokasi tertentu, pengoperasian bus gratis merupakan langkah yang tepat.
Berdasarkan kondisi sedemikian rupa, Pemerintah memutuskan jika pada tahun 2021 akan kembali menyediakan bus alternatif sebagai antisipasi lonjakan penumpang di KRL. Polana. Kepala BPTJ, mengatakan jika bus ini hanya akan dioperasikan saat terjadi lonjakan penumpang. Manakala tidak terdapat lonjakan penumpang, maka bus tidak akan dioperasikan.
Bus Gratis Sesuai Protokol Kesehatan
Yang tidak kalah pentingnya, Polana pun menegaskan, dengan eksistensi bus alternatif ini, bukan berarti masyarakat bisa mengabaikan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Akan tetapi, masyarakat, khususnya penumpang, nantinya harus tetap mematuhi seluruh protokol kesehatan yang dianjurkan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, sampai menjaga jarak, atau yang sering disebut sebagai 3M.
Jangan sampai eksistensi bus ini justru memicu terjadinya kerumunan massa yang menyebabkan potensi penularan Covid-19 semakin besar. Bersifat sebagai solusi untuk mengatasi lonjakan penumpang, tentu siapapun yang menggunakannya harus mematuhi protokol kesehatan.
Titik Keberangkatan Bus Gratis dan Jumlah Penumpangnya
Terkait titik keberangkatan dari angkutan alternatif satu ini, terdiri dari 6 lokasi. Antara lain, Stasiun Bogor, Stasiun Bojong Gede, Botani Square, Stasiun Depok, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Cikarang, Bekasi.
Adapun lokasi tujuannya, terdiri dari 5 stasiun. Diantaranya, Stasiun Manggarai, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Tebet.
Polana pun menjelaskan manakala dari total keseluruhan, layanan yang banyak digunakan, yaitu keberangkatan dari Stasiun Bogor yang tujuannya Stasiun Tanah Abang. Jumlah penumpang dalam rute bus tersebut sebanyak 389. Ruta lain yang juga padat adalah keberangkatan dari Stasiun Bogor ke Stasiun Juanda dengan jumlah 387 penumpang. Selanjutnya, yakni titik lokasi keberangkatan dari Stasiun Bogor ke Stasiun Sudirman, dengan 358 penumpang.
Selebihnya, pemanfaatan tersebar dalam berbagai titik lokasi keberangkatan serta tujuan lainnya. Pada hari Senin (01/02), Pemerintah menyediakan angkutan alternatif sebanyak 25 unit bus. Terdapat 2 unit bus untuk keberangkatan dari Botani Square tujuan Stasiun Juanda dan Stasiun Sudirman. Waktu keberangkatannya mulai pukul 06.00 WIB
Lalu, pada Stasiun Cilebut dan Stasiun Depok, masing-masing terdapat alokasi sebanyak 2 unit bus medium. Sama dengan Botani Square, waktu keberangkatannya pun mulai dari pukul 06.00 WIB. Sementara Stasiun Cilebut melayani tujuan Stasiun Manggarai serta Stasiun Juanda.
0 Komentar