Tiga Faktor yang Menentukan Kelanjutan Ganjil Genap


Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat masih mengevaluasi kelanjutan penyekatan kendaraan ganjil genap setiap akhir pekan. Sebab ada tiga faktor yang menjadi bahan pertimbangan untuk memastikannya.

Demikian dikatakan Wali Kota Bogor Bima Arya, di Kota Bogor, Senin 15 Februari 2021. Dalam mengevaluasi dan menganalisis penurunan kasus Covid-19, ada tiga faktor sebagai pertimbangan melanjutkan atau tidak kebijakan ganjil-genap di Kota Bogor.

Bima mengatakan ketiga faktor tersebut adalah pengurangan mobilitas warga melalui kebijakan ganjil-genap, dimensi kesehatan warga dan indikasi kuat dari angka kasus positif Covid-19, serta dimensi ekonomi.

"Ketiga faktor itu menjadi pertimbangan untuk menekan penularan Covid-19, tapi tetap mempertimbangkan keseimbangan dimensi kesehatan dan dimensi ekonomi," katanya dikutip Literasinews dari laman Antara.

Dari evaluasi dan analisis tersebut, lanjutnya, nanti akan dibicarakan dalam rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), untuk memutuskan apakah kebijakan ganjil-genap di Kota Bogor dilanjutkan atau tidak.

"Dampaknya arus lalu lintas di Kota Bogor pada akhir pekan menjadi landai, lancar, dan tidak ada kemacetan," katanya.

Diungkapkan Bima, penurunan mobilitas warga ke Kota Bogor ini juga berdampak pada penurunan kasus positif Covid-19 di Kota Bogor secara gradual sejak Sabtu 6 Februari pekan lalu.

Namun penurunan kasus positif Covid-19 ini juga kemungkinan didukung oleh pemberlakuan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di tingkat RT/RW.

Bima memperkirakan, penurunan kasus positif Covid-19 Kota Bogor karena kedua faktor tersebut. Selain itu, masih akan melihat juga dimensi ekonomi dengan mempelajari data data hotel, restoran, pasar, UMKM, dan sektor ekonomi lainnya.

"Perlu mempertimbangkan keseimbangan dimensi kesehatan dan dimensi ekonomi, sebelumnya memutuskannya," katanya.

Bima menjelaskan kebijakan ganjil-genap yang diberlakukan pada akhir pekan di Kota Bogor, yakni Sabtu dan Minggu 6-7 Februari serta Jumat, Sabtu, dan Minggu 12-14 Februari memberikan dampak cukup signifikan terhadap mobilitas warga ke Kota Bogor.

Berdasarkan data yang dihimpun dari PT Jasa Marga, jumlah kendaraan bermotor ke Kota Bogor selama pelaksanaan ganjil-genap mengalami penurunan signifikan.

Dari dua gerbang tol ke Kota Bogor, yakni gerbang tol Baranangsiang dan gerbang tol Sentul Barat, penurunannya mencapai 20 persen.


0 Komentar