Dua Warga Perumahan Kota Bogor Dibawa ke Pusat Isolasi


Sebanyak 35 warga Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, tekonfirmasi positif Covid-19. Saat ini, dua orang warga dibawa ke pusat isolasi Covid-19 milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, yakni di Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Kabupaten Bogor.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, dua warga tersebut merupakan marbut masjid dan petugas keamanan perumahan. “Sekarang sudah dua yang dibawa ke BPKP Ciawi, marbot dan petugas keamanan. Mereka dibawa kemarin, Rabu (19/5),” kata Retno, Kamis (20/5).

Retno mengatakan, pada Kamis (20/5) pagi, jumlah kasus warga yang terpapar Covid-19 di Perumahan Griya Melati terkonfirmasi ada 32 orang. Namun, jumlah tersebut bertambah tiga kasus dari warga yang melakukan tes usap secara mandiri.

Di lokasi yang sama, Ketua RW 13, Pathul Biri, mengatakan, sebanyak 33 warga tengah melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Pathul mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi untuk mendata rumah mana yang terdapat warga positif Covid-19 dan negatif berada di satu rumah.

Jika ditemukan kondisi tersebut, dia akan menyarankan warga yang positif Covid-19 untuk diisolasi di BPKP agar kasus tidak berkembang. “Tadi sudah koordinasi, rumah-rumah yang mungkin sesak, di situ ada yang negatif dan positif Covid-19 akan kita data. Nanti kalau ada kondisinya seperti itu akan kita sarankan diisolasi di Ciawi juga,” kata Pathul.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, pintu belakang perumahan yang memiliki akses dengan warga luar untuk sementara ditutup total. Tak hanya itu, pedagang keliling dan makanan olahan tidak diperbolehkan untuk masuk ke wilayah perumahan.

Pemerintah Kota Bogor pun menyediakan layanan pasar berjalan dari Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ). Dirut Perumda PPJ Muzakkir menjelaskan, konsep pasar berjalan tersebut berupa memindahkan pasar ke dalam perumahan. Jadi, sebagian besar barang-barang yang ada di pasar, dibawa ke Perumahan Griya Melati untuk memudahkam masyarakat memenuhi kebutuhannya.

Pantauan Republika pada Kamis, Perumda PPJ menyiapkan berbagai sembako mulai dari beras, telur, minyak, dan sayur mayur di dalam mobil berwarna putih. Dalam mobil tersebut, terdapat tiga orang menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) yang akan melayani masyarakat.

Pasar berjalan tersebut akan datang ke perumahan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB dan berkeliling. Dilanjut pada pukul 13.00 WIB dan 15.00 WIB. Meski demikian, lanjutnya, pihaknya bersedia untuk memenuhi pesanan warga pada malam hari. Dia menyebutkan, jumlah petugas yang akan berkeliling sebanyak tiga orang.

“Nanti akan kami matangkan konsepnya. Apapun yang dibutuhkan, kita akan layani. Bahkan kalau mau nasi padang juga akan kami layani,” ujar Muzakkir.

Dijaga

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menjelaskan, dari 158 warga Perumahan Griya Melati Bubulak, 35 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 35 warga tersebut berasal dari 15 rumah berbeda di Griya Melati.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberi perhatian lebih terhadap kasus Covid-19 di perumahan ini karena kasus ini dinilai menjadi kejadian luar biasa (KLB). Untuk saat ini, sambungnya, Pemkot Bogor bekerja sama dengan Polresta Bogor Kota, Kodim 0606, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), dan dinas-dinas terkait untuk melakukan langkah-langkah penjagaan di Perumahan Griya Melati.

“Termasuk juga alternatif atau opsi untuk kita lakukan evakuasi ke tempat isolasi milik Pemkot Bogor di BPKP Ciawi. Kita sedang coba lakukan pemetaan dan hari ini Insya Allah sudah ada hasilnya. Kemudian nanti kita akan ambil langkah-langkah teknis lanjutan,” kata Dedie.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya menurunkan empat personel dari Satgas Covid-19 tiap hari untuk melakukan penjagaan selama 24 jam di Perumahan Griya Melati. Pihaknya juga memberlakukan karantina wilayah secara mikro untuk membatasi interaksi antarwarga.

“Sehingga, 24 jam personel dari Satgas Covid-19 Kota Bogor mengawasi area ini, termasuk warga-warga yang akan keluar,” kata Susatyo.

Sumber: Republika

0 Komentar