Tak Lama Lagi, Milenial Bogor Bangga Jadi Petani


Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan berkeinginan hidup petani maju dan tidak lagi miskin. Dia berharap situasinya seperti di Jepang sehingga kaum milenial merasa bangga menjadi seorang petani.

"Stigma petani adalah orang-orang miskin harus diubah. Petani ke depan harus maju layaknya di Jepang. Karena di Negara Sakura tersebut orang-orang kayanya ialah kaum petani," kata Iwan kepada wartawan usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Sinergi dan Kolaborasi Program Mendukung Inklusi Keuangan Bagi Petani Milenial dan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di The Alana Hotel & Conference Centre, Babakan Madang, Selasa, (18/5/2021).

Politisi Partai Gerindra ini menambahkan bahwa para petani khususnya yang kaum milenial harus melek teknologi, ilmu pertanian, ilmu manajemen hingga perbankan.

"Agar maju, kaum petani harus melek teknologi, ilmu pertanian, ilmu manajemen hingga perbankan. Dengan bekal ilmu, mental dan finansial, saya yakin profesi petani menjadi trend di Bumi Tegar Beriman," tambahnya.

Iwan menuturkan bahwa wilayah timur, barat dan selatan di Bumi Tegar Beriman mulai tumbuh petani-petani dari kaum milenial. Saat ini, menurutnya, petani milenial banyak yang menjadi petani tanaman kopi.

"Kopi Bogor tumbuh sangat baik di wilayah timur, barat dan selatan hingga ini menjadi yang terbesar di Provinsi Jawa Barat. Para petani milenial yang menanam tanaman kopi beberapa waktu lalu sudah kami berikan bantuan alat pengolahan biji kopi yang nilai bantuannya Rp200 juta perpaketnya. Program seperti ini harus ada setiap tahunnya agar jumlah petani milenial bertumbuh dari angka saat ini hanya sebanyak 116 orang," tutur Iwan.

Ayah lima orang anak ini melanjutkan bahwa Pemkab Bogor khususnya Dinas Pertanian, Holtikultura dan Perkebunan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan serta Bank Jabar Banten (BJB) ke depan lebih banyak lagi memiliki program yang menciptakan kaum petani milenial.

"Program-program pelatihan manajemen, ilmu pertanian, bantuan peralatan pertanian dan bantuan bibit tanaman akan kami tingkatkan lagi dengan sasaran petani milenial. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait kami minta membuat program yang realistis dan tepat sasaran hingga stigma petani tidak lagi sebagai kaum masyarakat miskin," lanjutnya. (Reza Zurifwan)

Sumber: InilahKoran

0 Komentar