Polisi Mungkin Terapkan Ganjil Genap pada Hari Kerja di Kota Bogor


Aturan Ganjil-Genap di hari kerja kemungkinan akan diberlakukan di Kota Bogor pada perpanjangan PPKM mulai Jumat, 23 Juli 2021.

Hal itu dilakukan lantaran mobilitas warga di Kota Bogor, Jawa Barat, masih cukup tinggi.

Kepala Polresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro menuturkan, berdasarkan evaluasi PPKM yang terselenggara sejak 3 Juli 2021, Kota Bogor masuk dalam zona hitam dalam mobilitas warga.

Hal itu terjadi karena Kota Bogor masuk dalam kawasan perlintasan.

"Banyak warga masyarakat yang berbelanja kebutuhan sehari-hari ikut tersekat ketika pembatasan mobilitas. Terlebih sudah banyak bantuan turun ke masyarakat, otomatis kebutuhan sehari-hari meningkat di sekitaran kota," ujar Purnomo dalam konferensi pers PPKM, di Plaza Balaikota Bogor, Rabu, 21 Juli 2021.

Menurut Purnomo, untuk mengurangi mobilitas, Polresta Bogor Kota sepakat memberlakukan ganjil genap pada akhir pekan ini.

Apabila cukup aktif mengurangi mobilitas, maka ganjil-genap akan dilanjutkan pada hari kerja.

"Untuk pemberlakuan pengawasan pekerja esensial dan non kritikal akan ada tim khusus,untuk memonitoring. Kita berlakukan aturan dari mengubah jadi mengatur," kata Purnomo.

Adapun titik cek poin, Polresta Bogor Kota menyiapkan tiga pola, yang berlaku situasional. Purnomo akan melakukan sosialisasi dua hari ke depan agar masyarakat paham aturan ganjil genap tersebut.

"Ini sebagian upaya untuk merespon masyarakat yang hendak berbelanja. Pasar sentra juga dilakukan pengawasan, belanja bergantian sejalan dengan PPKM level empat," ucap Purnomo.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, Satgas Covid akan memperkuat langkah pengurangan mobilitas warga. Di sisi lain, Pemkot Bogor juga berupaya melindungi dan memperhatikan denyut ekonomi warga.

"Kita melihat walaupun beberapa hari terakhir ada angka membaik, tapi masih jauh dari angka terkendali. Kita masih harus fokus mengendalikan mobilitas. Tap disisi lain, perekonomian warga duafa harus diperhatikan," ujar Bima Arya.

Dalam rapat koordinasi bersama Presiden, Bima menyebut Kota Bogor diminta untuk fokus pada penanganan warga isoman dan warga terpapar secara ekonomi. Dari hasil evaluasi, diketahui 85 persen warga yang meninggal belum divaksin. Hal itu mengonfirmasi jika vaksin cukup efektif menurunkan efek buruk dari virus Covid-19.

"Pantauan ke warga isoman akan terus ditingkatkan. Kita fokus ke warga duafa juga yang terpapar secara ekonomi. Kebutuhan warga sembako warga isoman juga selalu dipantau, kita juga mulai menyalurkan bansos ke 77.000 keluarga," kata Bima.

Sementara itu, Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf Robby Bulan mengatakan, selain kegiatan pengetatan pembatasan PPKM Darurat, TNI memperkuat sektor PPKM di kelurahan, RT, dan RW. TNI juga meluncurkan program Go Babinda dengan menganrar sembako dan vitamin ke warga isoman dan warga kurang mampu.

"Kta laksanakan bersama Forkulompjda, kira harapkan program Go Babinsa ini dapat meningkatkan imun warga yang isoman sehingta mempercepat penyembuhan," ucap Robby.***

0 Komentar