Alun Alun Kota Bogor Terintegrasi Stasiun Rampung November 2021


Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor yang didirikan di lahan eks Taman Topi atau Taman Ade Irma Suryani mencapai 20 persen dan ditargetkan rampung November 2021.

Pembangunan alun-alun dengan luas 1,7 hektar dengan menggunakan anggaran Rp 13,6 miliar dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menuturkan, kawasan alun-alun ini merupakan salah satu konsep penataan pusat kota dimana di kawasan nantinya akan berkembang kawasan terintegrasi.

Dengan Alun-alun, TOD, jembatan layang (sky bridge) menyambungkan stasiun Bogor dan Paledang, pusat kuliner, hingga pusat perbelanjaan, dan pasar.

"Kami ingin secepatnya alun-alun ini beres, selesai. Karena masih banyak PR yang harus dikejar. Masih ada masjid agung, sky bridge, dan lainnya. Tapi ini ditargetkan November selesai," kata Dedie usai meninjau lokasi, Jumat (13/8/2021).

Tidak hanya menjadi taman kota, Dedie juga ingin kawasan alun-alun ini menjadi kawasan cagar budaya dimana stasiun Bogor sudah berdiri sejak 1881.

Dalam kesempatan itu, Pemkot Bogor juga merobohkan tembok pembatas setinggi 6 meter yang memisahkan aset pemkot dan PT KAI di Jalan Nyi Raja Permas yang sudah 30 tahun berdiri.

Dedie mengatakan, meski tembok tersebut dirobohkan namun kedepan aset PT KAI tidak akan terganggu, bahkan ia mengajak bersama-sama saling memelihara sekaligus juga menjadi integrasi dari Alun-alun Kota Bogor bersama-sama dengan Masjid Agung.

Selain itu view dari Alun-alun akan menonjolkan bangunan heritage yakni Stasiun Bogor yang sudah berdiri sejak tahun 1881.

“Kebutuhan sekarang untuk membongkar tembok adalah tadi, menyesuaikan estetika desain taman yang sudah kita buat,” katanya.

Sementara, Kepala Disperumkim Kota Bogor Juniarti Estiningsih menjelaskan, konsep alun-alun dibagi menjadi 4 area, pertama area taman, jogging track, area pentas seni, dan zona religi karena berdekatan dengan Masjid Agung.

"Kawasan ini terbebas dari pedagang, tidak ada spot untuk PKL atau sejenisnya. Fasilitas penunjang ada information tourism," kata Esti.

Alun-alun juga nantinya mempunyai 8 akses pintu masuk yang menghadap ke Jalan Kapten Muslihat, Dewi Sartika, dan Nyi Raja Permas (stasiun).

"Ada 300 pohon nantinya dan ada monumen patung Kapten Muslihat yang sebelumnya dari tembok diganti dengan tembaga," tambah Esti.

Sumber: BeritaSatu.com

0 Komentar