Banjir di Kabupaten Bogor, 4 Jembatan Putus dan 1 Pesantren Terdampak


Banjir melanda empat kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin petang (6/9), pukul 18.00 WIB. Empat kecamatan tersebut yakni Kecamatan Jasinga, Kecamatan Nanggung, Kecamatan Sukajaya, dan Kecamatan Cigudeng.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan banjir mengakibatkan satu rumah warga rusak berat, empat jembatan penghubung antar kampung terputus. Sementara itu, 11 unit rumah warga dan satu pondok pesantren terdampak.

"Perkembangan terkini pada Senin malam (6/9), pukul 22.00 WIB, sebanyak 2 KK atau 7 warga dievakuasi dan telah mengungsi di tempat yang aman," jelasnya melalui keterangan tertulis, Selasa (7/9).

Abdul mencatat, 32 KK atau 37 warga serta 50 santri terdampak banjir. Para santri sempat terisolir karena jembatan utama di Sungai Cidurian terbawa arus banjir. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.

Dia menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan prioritas penanganan darurat terfokus pada penyelamatan, pertolongan dan evakuasi warga terdampak. BPBD telah berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa terdampak, serta melakukan pendataan di lapangan.

Banjir di Kabupaten Bogor dipicu oleh hujan deras yang cukup lama sehingga debit air Sungai Cidurian meluap. Desa-desa yang terdampak yaitu Desa Kalong Sawah di Kecamatan Jasinga, Desa Malasari dan Nanggung di Kecamatan Nanggung, Desa Urug di Kecamatan Sukajaya serta Desa Sukamaju di Kecamatan Cigudeng.

Wilayah Kabupaten Bogor memiliki 37 kecamatan yang berpotensi terhadap bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sejumlah desa pada kecamatan terdampak termasuk pada wilayah dengan potensi bahaya tersebut.

Berdasarkan pantauan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), warga wilayah di Kabupaten Bogor patut siap siaga dan waspada. Memasuki musim hujan pada September 2021, sejumlah wilayah berpotensi mengalami gerakan tanah pada kategori menengah hingga tinggi.

Di samping itu, curah hujan tinggi juga berpotensi pada banjir bandang, seperti di wilayah Caringin, Ciampea, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Pamijahan, Rancabungur, Rumpin, Tamansari, dan Tenjolaya.

Wilayah yang saat ini terdampak banjir juga berpotensi mengalami fenomena gerakan tanah, seperti di Sukajaya, Jasinga dan Cigudeng. Deskripsi kategori menengah pada bahaya gerakan tanah menunjukkan daerah yang mempunyai potensi terjadi gerakan tanah apabila curah hujan di atas normal.

Terutama pada daerah perbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau lereng mengalami gangguan. Pada wilayah dengan potensi gerakan tanah tinggi apabila curah hujan di atas normal dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali. [eko]

Sumber: cek disini

0 Komentar