Bupati Bogor Sebut Solusi Kemacetan Jalur Puncak Butuh Kebijakan Khusus
Bupati Bogor Ade Yasin mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah pusat dalam penataan kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI yang diketuai Fadli Zon, di Ruang Serba Guna I Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Jumat (3/9).
"Puncak, kalau dibranding dengan baik bisa jadi wisata dunia. Bahkan bisa dibandingkan dengan Genting Island di Malaysia," kata Ade Yasin.
Pemkab Bogor berharap Puncak bisa dijadikan destinasi wisata skala nasional. "National branding supaya bisa mendunia di kemudian hari," kata politisi PPP itu.
Ade mengaku sudah melakukan pembenahan bersama pemerintah pusat. Namun belum mampu menyelesaikan persoalan utama di Puncak. Yakni persoalan kemacetan. Kebijakan terbaru yang diambil Pemkab Bogor dan Polres Bogor yakni memberlakukan ganjil-genap di Jalan Raya Puncak. Tujuannya menekan kemacetan.
"Saya rasa perlu kebijakan khusus. Jadi pada satu sisi fungsi konservasi bisa berjalan karena kita ada hulu dan pariwisata juga bisa berjalan dengan baik," katanya.
"Puncak, kalau dibranding dengan baik bisa jadi wisata dunia. Bahkan bisa dibandingkan dengan Genting Island di Malaysia," kata Ade Yasin.
Pemkab Bogor berharap Puncak bisa dijadikan destinasi wisata skala nasional. "National branding supaya bisa mendunia di kemudian hari," kata politisi PPP itu.
Ade mengaku sudah melakukan pembenahan bersama pemerintah pusat. Namun belum mampu menyelesaikan persoalan utama di Puncak. Yakni persoalan kemacetan. Kebijakan terbaru yang diambil Pemkab Bogor dan Polres Bogor yakni memberlakukan ganjil-genap di Jalan Raya Puncak. Tujuannya menekan kemacetan.
"Saya rasa perlu kebijakan khusus. Jadi pada satu sisi fungsi konservasi bisa berjalan karena kita ada hulu dan pariwisata juga bisa berjalan dengan baik," katanya.
Sumber: merdeka
0 Komentar