Cabang Kantor Pos di Kabupaten dan Kota Bogor
01 September
Patung Buddha Tidur menjadi salah satu ikon di Thailand. Tak perlu jauh ke Negeri Gajah Putih, karena Bogor juga punya.
Di Bogor terdapat salah satu destinasi wisata religi sekaligus sebagai wisata edukasi yaitu Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat. Dijamin akan memberikan pengalaman berwisata yang berbeda kepada setiap traveler yang datang.
Karena akan disuguhkan berbagai budaya dan tradisi Agama Buddha yang akan menambah pengetahuan traveler. Agama Buddha adalah salah satu agama tertua di Indonesia.
Jejak agama yang ini telah menyebar ke seluruh penjuru nusantara. Salah satu buktinya ada di Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat di Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat merupakan salah satu obyek wisata religi di Bogor. Patung Buddha tidur ini memiliki panjang 18 meter dan tinggi 5 meter, sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
Baca juga: Cimory Dairyland, Wisata Keluarga Seru di Puncak Bogor
|
Vihara Buddha Dharma & Pho Sat Foto: (Luthfi Hafidz/detikcom)
|
Untuk rute yang harus di lalui jika traveler hendak berkunjung ada sangat banyak jika menggunakan transportasi umum. Jika berangkat dari Jakarta, pilihan lain yang dapat digunakan adalah menggunakan kereta api dan bus.
Sementara jika menggunakan kereta api, wisatawan dapat naik Kereta Rel Listrik (KRL) tujuan Bogor dan turun di Stasiun Bojong Gede dan Bogor. Dari stasiun Bojong Gede, bisa naik ojek, bayarnya sekitar Rp 30.000.
Traveler yang menggunakan kendaraan pribadi harus menuju ke jalan raya Parung dulu. Terdapat jalan yang tepampang petunjuk arah menuju Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat.
Saat sampai di Vihara maka traveler akan merasakan suasana Agama Buddha yang sangat kental. Ada banyak ornamen-ornamen Buddha dan karena tempat ini adalah masih menjadi tempat ibadah yang aktif.
Traveler tidak akan dikenai biaya masuk hanya terdapat syarat jika traveler ingin berkunjung. Traveler harus berpakaian sopan dan tidak mengganggu yang sedang beribadah.
Patung besar berbadan keemasan ini tampak tertidur bertumpu dengan tangan kanan di bawah lindungan atap salah satu bangunan vihara. Di belakangnya terbentang pemandangan gunung beserta pohon Bodhi. Di sisi kiri dan kanan Buddha Tidur, tampak miniatur patung Buddha duduk berjajar di dalam lemari kaca.
Patung-patung kecil itu merupakan bentuk kenangan dari para penyumbang vihara ini. Pemandangan di depan pelataran terdapat gelas-gelas lilin, dupa-dupa, buah jeruk, dan sebuah gentong emas. Patung ini dimulai dibangun pada tahun 2010 dan diresmikan oleh Djoko Wuryanto selaku Dirjen Bimas Agama Buddha Departemen Buddha pada tahun 2012.
Padahal sebenarnya posisi patung Buddha ini tidak tidur, melainkan sedang bermeditasi. Dikatakan Buddha Tidur karena Buddha tersebut dibangun dalam posisi tidur yang menghadap kanan.
Ada filosofi dibalik posisi tidur yang menghadap kanan, yaitu posisi terbaik untuk jantung karena tidak terbebani. Tempat ini sangat cocok untuk traveler yang gemar berwisata tetapi sambil menambah wawasan, karena tempat ini mengandung sejarah yang banyak terutama dalam penyebaran Agama Buddha di Indonesia.
Selain itu sangat cocok untuk membawa keluarga atau anak sehingga keluarga atau anak traveler dapat memiliki wawasan yang lebih luas tentang agama-agama yang terdapat di Indonesia. Masuknya, gratis!
Sumber: detik
0 Komentar