Warga Resah, Ormas Pungli Rp300 Ribu ke Pedagang di Pasar Tumpah Merdeka
foto: viva.co.id |
Warga Kota Bogor meminta Pemerintah segera menertibkan keberadaan pasar tumpah eks Bioskop Presiden di Jalan Merdeka. Pasar yang beroperasi hingga dini hari ini tidak hanya menimbulkan tumpukan sampah di sekitar lokasi, tetapi juga menjadi tempat suburnya aksi premanisme berkedok ormas. Ormas tersebut diketahui sering mengancam warga dan pedagang untuk memberikan uang keamanan sebagai bentuk pungutan liar.
Keluhan ini diungkapkan oleh Boy, warga RT 2 RW 5 Kampung Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, yang telah melaporkan kondisi tersebut kepada pemerintah Kota Bogor. "Jadi kami sudah berusaha dengan membuat pengaduan ke Pemkot Bogor tetapi sudah hampir bertahun-tahun tidak ada tindakan tegas," ujarnya.
Boy menambahkan bahwa pasar tumpah yang telah ada selama hampir puluhan tahun ini belum juga mendapatkan tindakan tegas dari Pemkot Bogor maupun pihak kepolisian, khususnya Polresta Bogor Kota. Pada tahun 2020 hingga 2023, warga telah beberapa kali mengirimkan surat kepada pemerintah daerah untuk meminta solusi. "Sempat ada relokasi beberapa kali terhadap pedagang di pasar tumpah Presiden, tetapi mereka kembali lagi ke jalan karena Satpol PP sampai aparat kepolisian tidak berani menangkap pelaku yang mengancam," ujarnya.
Pasar tumpah ini mulai beroperasi sejak jam sembilan malam hingga jam tujuh pagi. Selain menyebabkan kemacetan di jam-jam tersebut karena memakan badan jalan, pasar ini juga menyisakan tumpukan sampah yang harus diangkut oleh truk sampah setiap hari. Meskipun para pedagang bersedia untuk direlokasi, upaya tersebut terhalang oleh intimidasi dari ormas. "Jadi memang ada warga kita yang jualan di pasar itu dan belakangan mereka mengeluhkan karena ada pungli dari ormas dari BPPKB Banten, pedagang itu harus setor Rp150 ribu sampai Rp 300 ribu," kata Boy.
Boy juga menyebutkan bahwa selain aksi premanisme, ormas tersebut juga mengintimidasi warga dan pedagang dengan senjata tajam dan senjata api. "Info yang saya terima ada warga yang jadi pedagang di pasar itu jadi korban pembacokan hingga meninggal dunia oleh ormas itu, korbannya warga kita yang juga pedagang di pasar," kata Boy. Dia berharap Pemkot Bogor segera mengambil tindakan tegas dengan merelokasi pasar tumpah dan menindak ormas yang melakukan premanisme, agar kemacetan dan aksi premanisme di lokasi tersebut dapat diatasi. "Harapannya kita minta Pemkot Bogor mau relokasi pedagang jadi tidak lagi ada kemacetan, dan pihak kepolisian juga menindak tegas ormas yang melakukan premanisme di pasar itu, karena kami sendiri sudah merasa resah," tandasnya.
0 Komentar