TSd7TUO5TfC6BUM8BUr0BSz0
Light Dark
Libur Tahun Baru Islam, Puncak Bogor Macet Parah hingga Tol Jagorawi Lumpuh

Libur Tahun Baru Islam, Puncak Bogor Macet Parah hingga Tol Jagorawi Lumpuh

Daftar Isi
×

Libur panjang Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang jatuh bertepatan dengan akhir pekan, menjadi pemicu utama kemacetan luar biasa di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 27 Juni 2025. Situasi macet ini bahkan sampai berdampak ke ruas Jalan Tol Jagorawi.

Kondisi lalu lintas yang padat merayap sejak pagi hari menunjukkan betapa besarnya antusiasme warga Jabodetabek dan sekitarnya untuk mengisi waktu libur di kawasan wisata Puncak. Ribuan kendaraan memadati akses utama dan jalur-jalur alternatif menuju daerah yang dikenal dengan udara sejuk dan panorama pegunungannya itu.

"Jalan menuju kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, terpantau padat. Libur panjang memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah yang bertepatan dengan akhir pekan memicu lonjakan kendaraan," tulis akun Instagram @infojakbar24 dalam unggahannya.

Fenomena seperti ini bukan hal baru saat musim libur panjang tiba. Namun, kali ini kepadatan terpantau lebih ekstrem dari biasanya. Antrean kendaraan bahkan sudah terlihat sejak Jumat pagi, dan terus mengular sepanjang hari, tanpa tanda-tanda mereda hingga menjelang siang.

"Sejak Jumat pagi, 27 Juni 2025, antrean kendaraan di jalur wisata itu mengular hingga lebih dari 7 kilometer," kata narasi dalam unggahan tersebut.

Situasi semakin pelik karena kemacetan tidak hanya terjadi di jalur utama Puncak, tetapi juga merembet hingga ke Tol Jagorawi, yang seharusnya menjadi jalur cepat menuju kawasan tersebut. Efektivitas tol nyaris lumpuh total akibat volume kendaraan yang tidak terbendung.

"Kemacetan ini dimulai dari ruas Tol Jagorawi KM 41 di wilayah Kota Bogor dan meluas hingga simpang Gadog di KM 48. Ribuan kendaraan dari wilayah Jabodetabek tampak bergerak lambat menuju Puncak, tanpa ada kepastian waktu tiba di tujuan," tuturnya.

Situasi ini tentu saja membuat sebagian besar pengendara frustrasi. Di satu sisi, mereka ingin menikmati liburan; di sisi lain, perjalanan menjadi uji kesabaran luar biasa. Apalagi, banyak yang membawa keluarga, anak-anak, dan lansia di dalam kendaraan.

Berdasarkan laporan dari Kepolisian, arus kendaraan pada pagi hari terpantau melonjak drastis. Dalam kurun waktu hanya beberapa jam, ribuan kendaraan sudah membanjiri kawasan tersebut. Data resmi pun menunjukkan lonjakan volume kendaraan yang cukup signifikan.

Menurut Kepala Bagian Operasi (KBO) Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor, Iptu Ardian Novianto, hingga pukul 08.00 WIB, sebanyak 16.000 kendaraan tercatat melintasi jalur Puncak. Dari jumlah tersebut, sekitar 10.000 kendaraan diketahui menuju kawasan wisata.

Angka tersebut menunjukkan bahwa lebih dari separuh kendaraan yang melintas memang bertujuan wisata, bukan sekadar melintasi jalur atau beraktivitas rutin. Ini menandakan bahwa momentum libur panjang benar-benar dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur ke Puncak.

Dalam video yang turut diunggah akun Instagram @infojakbar24, terlihat jelas pemandangan lajur yang dipenuhi kendaraan. Mobil-mobil berbagai jenis tampak saling berdesakan, perlahan melaju tanpa arah pasti, seakan semua ingin berebut udara sejuk Puncak yang mulai jadi langka di tengah kepadatan.

Sementara itu, untuk mengurai kemacetan, pihak kepolisian memberlakukan sistem one way atau satu arah. Rekayasa lalu lintas ini sebenarnya rutin diterapkan setiap akhir pekan dan masa liburan. Namun, kondisi tetap sulit dikendalikan karena volume kendaraan jauh melampaui kapasitas jalan.

Meski sudah diberlakukan sistem satu arah ke Puncak, tetap saja ada pengendara sepeda motor yang memilih melawan arus. Mereka tetap nekat melintas ke arah berlawanan di sisi kiri jalan. Fenomena ini memperlihatkan masih lemahnya kesadaran pengguna jalan terhadap aturan lalu lintas yang sedang diberlakukan.

Ini tentu menambah kompleksitas penanganan lalu lintas oleh pihak berwenang. Di satu sisi mereka ingin mempercepat arus kendaraan, di sisi lain ada pelanggaran yang harus diatasi secara langsung di lapangan. Situasi ini menggambarkan bahwa rekayasa lalu lintas tidak bisa bekerja efektif tanpa kedisiplinan pengguna jalan.

Tak sedikit warga yang mengeluhkan kondisi ini melalui media sosial. Beberapa bahkan menyarankan untuk menunda perjalanan ke Puncak selama masa liburan berlangsung. Banyak yang terjebak di dalam kendaraan selama berjam-jam tanpa bisa bergerak bebas, apalagi menikmati suasana libur.

Kawasan Puncak memang selalu menjadi magnet wisatawan setiap kali hari libur tiba. Tapi kemacetan seperti ini mestinya bisa diantisipasi dengan perencanaan lebih matang, baik dari segi infrastruktur maupun manajemen lalu lintas. Ke depan, tantangan seperti ini perlu dijawab dengan inovasi.

Libur panjang Tahun Baru Islam tahun ini membawa dampak besar terhadap lalu lintas di jalur wisata Puncak, Bogor. Dengan antrean kendaraan mencapai lebih dari 7 kilometer dan kemacetan meluas hingga Tol Jagorawi, situasi ini menunjukkan pentingnya perbaikan manajemen wisata dan transportasi secara menyeluruh.

0Komentar