Halaman Komplek Perguruan Muhammadiyah Leuwiliang, Kabupaten Bogor, dipenuhi aura semangat yang tidak biasa. Bukan karena konser atau acara pasar murah, tapi karena kehangatan silaturahmi dalam balutan dakwah yang dibawa oleh komunitas motor unik: BikersMu.
Komunitas roda dua yang satu ini memang beda. Mereka datang bukan sekadar untuk pamer motor atau adu gas. Kali ini, BikersMu Chapter Kabupaten Bogor menggelar Kopdar (kopi darat) bareng dua chapter sahabat: Kota Bogor dan Kota Depok. Suasana penuh rasa persaudaraan dan semangat keislaman terasa dari awal hingga akhir acara.
Tema kegiatan kali ini juga tidak sembarangan. Mereka mengusung tema “Menyapa, Menginspirasi, dan Berbagi,” yang bukan hanya jadi jargon, tapi benar-benar diwujudkan dalam aktivitas mereka. Dari diskusi dakwah santai, rencana kegiatan sosial, hingga makan bareng ala ngeliwet, semuanya dirangkai dalam semangat kebersamaan.
Ketua BikersMu Chapter Kabupaten Bogor, Arif Rahman Hakim, langsung tancap gas dengan pernyataan yang bikin merinding. “BikersMu bukan sekadar komunitas touring. Kita adalah komunitas dakwah yang melaju di atas roda dua, membawa misi sosial, keummatan, dan Islam rahmatan lil ‘alamin,” tegasnya. Ucapan ini jadi semacam "starter pack" buat siapa pun yang ingin gabung di BikersMu.
Yang bikin acara ini makin spesial, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bogor, H Ahmad Yani, juga hadir langsung. Padahal beliau baru saja pulang dari ibadah haji. Tapi semangat beliau tak kendur, tetap hadir dan memberikan motivasi langsung di tengah para bikers yang haus arah gerakan.
Menurutnya, “BikersMu ini adalah wajah baru Muhammadiyah, yang tampil luwes, merangkul generasi muda dan masyarakat luas dengan pendekatan yang santai tapi substansial.” Sebuah pengakuan yang cukup membanggakan, karena membuktikan bahwa dakwah bisa tampil fleksibel tanpa kehilangan ruhnya.
Dari sisi nasional, perwakilan BikersMu tingkat pusat juga hadir memberikan suntikan semangat dan arahan. Mereka menekankan pentingnya sinergi antar chapter untuk memperkuat gerakan dakwah jalanan. Dalam arahan Wakil Ketua Umum BikersMu Nasional, Azhar Labib SPdI MPd, semangat itu dirangkum apik.
“BikersMu tidak hanya touring, tapi juga menyampaikan pesan Islam, menyambung silaturahmi, dan menyebar nilai-nilai kebaikan. Semua dilakukan dalam bingkai dakwah dan sosial di bawah naungan LDK dan LPO PP Muhammadiyah,” jelasnya. Sebuah pesan yang menegaskan posisi komunitas ini di tengah geliat dakwah kreatif masa kini.
Acara pun dilanjutkan dengan diskusi ringan tapi berbobot soal program ke depan. Ada rencana untuk kolaborasi antar chapter dalam kegiatan sosial Ramadan, edukasi keselamatan berkendara berbasis nilai Islam, hingga program pembinaan pemuda masjid berbasis komunitas motor. Semuanya dikemas tanpa tekanan, tapi sarat makna.
Yang bikin suasana makin akrab, peserta juga diajak ngeliwet bareng di halaman terbuka. Makan rame-rame dengan alas daun pisang, sambil bercanda, saling tukar cerita touring, dan tentu saja membicarakan strategi dakwah masa depan. Tradisi ngeliwet ini jadi simbol bahwa sederhana bukan berarti seadanya—justru penuh makna.
Tak lupa, momen kebersamaan diabadikan dalam sesi foto bareng. Jepretan kamera bukan sekadar dokumentasi, tapi penanda semangat ukhuwah yang sudah terikat kuat antar chapter. Ada rasa bangga, tapi tetap rendah hati, karena mereka sadar jalan yang dilalui masih panjang.
Dari Kopdar ini, satu pesan penting menggaung jelas: dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara, bahkan di atas roda dua. BikersMu membuktikan bahwa jalan raya bisa jadi medan amal, touring bisa jadi ladang dakwah, dan komunitas bisa jadi agen perubahan.
Dengan semangat “melaju bersama dakwah,” BikersMu Chapter Kabupaten Bogor siap terus jadi inspirasi. Menyusuri aspal bukan sekadar hobi, tapi juga ibadah. Karena bagi mereka, throttle gas bukan hanya soal kecepatan, tapi juga ketulusan niat dalam menyebar kebaikan.
Di era saat banyak komunitas berlomba adu gaya, BikersMu justru hadir membawa makna. Di balik jaket kulit dan helm full face, ada hati yang ingin memberi, menyapa, dan menginspirasi. Karena kadang, dakwah terbaik justru datang dari suara knalpot yang bersahaja—bukan dari mimbar yang tinggi semata.
0Komentar